PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) rupanya tak mau ketinggalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini. BTPN pun rela menginvestasikan dana sebesar Rp500 miliar untuk menciptakan sebuah aplikasi financial technology (fintech) bertajuk “Jenius”.
Investasi sebesar Rp500 miliar tersebut dikeluarkan Perseroan mulai dari segi riset, perencanaan, hingga peluncuran aplikasi yang bernama “Jenius” tersebut.
Nantinya, aplikasi life finance “Jenius” ini bisa dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat pengguna aktif smartphone. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Utama BTPN, Jerry Ng, disela-sela acara peluncuran perdana aplikasi “Jenius” di Jakarta. Menurutnya, dengan “Jenius” setiap orang dapat membuat sendiri rekening bank berbasis aplikasi, dan mendapat kartu debit atas rekening aplikasi itu.
Dia menambahkan, bahwa Perseroan ingin berupaya mengenalkan kepada masyarakat mengenai cara baru menikmati layanan bank. Berawal dari pemikiran tersebut, bank yang selama ini dikenal fokus menggarap nasabah pensiunan ini mengeluarkan aplikasi “Jenius”.
Sementara itu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk baru saja menjalin kerja sama dengan PT Investree Radhika Jaya dalam system cash management dengan mengedepankan layanan host-to-host yang meliputi fasilitas automatic payment dan automatic posting.
Chief Information Officer Bank Danamon Mary James di ICE BSD, Senin (29/8), menjelaskan, kesepakatan ini merupakan bukti komitmen Danamon dalam menyesuaikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan para nasabah, dalam hal ini Investree. Layanan host-to-host bagi Investree menampilkan kemajuan teknologi yang diterapkan Danamon.
“Hadirnya kerjasama ini tentunya mendukung program inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah. Sehingga, perseroan membuka kemungkinan bekerja sama dengan perusahaan Fintech lainnya,” kata Mary.
Investree sendiri merupakan peer-to-peer marketplace yang mempertemukan pemberi pinjaman dengan peminjam secara online. Adapun Bank Danamon akan memberi manfaat kepada pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Lebih lanjut, kerjasama ini dilakukan melalui sistem host-to-host secara real time. Dengan demikian, proses pemberian pinjaman akan semakin cepat dalan sistem verifikasi, analisa, dan konfirmasi data yang dilakukan Investree.
Bahkan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tengah gencar meningkatkan infrastruktur information technology (IT) demi menggenjot kinerja. Tahun ini, BRI menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp4,56 triliun, naik 45,57% dari belanja modal tahun lalu. Dari total capex 2016 tersebut, BRI menganggarkan Rp2,19 triliun untuk belanja modal IT. Di mana belanja IT tersebut digunakan untuk pemenuhan hardware dan software penunjang operasional dan bisnis perusahaan.
Sementara itu, dalam rangka mengikuti gaya hidup anak muda masa kini yang ingin serba praktis, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), belum lama ini menciptakan produk baru bernama “SAKUKU”. Yakni dompet elektronik dari aplikasi di dalam smartphone. Produk “SAKUKU” sendiri menyediakan berbagai fitur, seperti SplitBill untuk berbagi tagihan dengan teman, bayar belanja, hingga Tarik Tunai tanpa menggunakan kartu ATM. Selain itu, “SAKUKU” juga diterima di berbagai merchant (toko) dan online store favorit anak muda. (DD)