Salah satu perusahaan yang tengah menikmati manisnya peningkatan pertumbuhan pada sektor infrastuktur dan kontruksi, adalah PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Bahkan, anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau Waskita di bidang manufaktur beton precast dan readymix ini, baru saja membukukan nilai kontrak baru yang telah jauh melampaui target tahun 2016. Di mana kontrak baru sampai dengan awal Desember 2016 adalah sebesar Rp10,7 triliun, naik dari target akhir tahun 2016 sebesar Rp7,9 triliun.
Kontrak terbaru diperoleh dari PT Waskita Bumi Wira (WBW) yaitu proyek pembangunan jalan tol Krian-Legundi-Bunder sepanjang 38,29 km di Jawa Timur dengan nilai sekitar Rp2,6 triliun. Proyek jalan tol yang diprakarsai oleh PT Waskita Toll Road melalui PT Waskita Bumi Wira ini terbagi menjadi empat seksi, yaitu seksi I Krian-Kedamen (9,5 km), seksi II Kedamen-Boboh (9,1 km), seksi III Boboh-Bunder (10,57 km) dan seksi IV Bunder-Manyar (9,12 km) dan merupakan proyek jalan tol elevated (jalan layang) karena kontur wilayah yang dilewati merupakan daerah rawa. Jalan tol ini ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan 2019 agar memperlancar arus perpindahan barang dan membuka akses pengiriman melalui pelabuhan di sekitar Jawa Timur.
Perolehan kontrak-kontrak baru sebelumnya berasal dari berbagai proyek antara lain proyek jalan tol dan proyek hunian bertingkat. Proyek jalan tol terbaru yang diperoleh diantaranya jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi serta LRT Palembang, selain itu dari proyek hunian apartment ataupun hotel di Cinere dan Cirebon milik swasta.
Proyek jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung merupakan salah satu proyek jalan tol yang dimiliki dan dikerjakan oleh Waskita Group. Produk-produk yang di-supply oleh WSBP pada tahap 1 ke proyek jalan tol ini antara lain adalah produk Spun Pile untuk pembangunan konstruksi 3 jembatan di Ogan, Kramasan, dan Musi. Sedangkan untuk proyek LRT Palembang, dengan produk yang di-supply adalah produk PC-I Girder.
Pendapatan usaha WSBP sampai dengan akhir tahun 2016 masih sesuai dengan rencana, yang ditargetkan mencapai Rp4,7 triliun, atau tumbuh sekitar 77 persen dibandingkan pendapatan usaha tahun 2015 sebesar Rp2,6 triliun, serta laba bersih Perusahaan diharapkan dapat tumbuh 85 persen atau sekitar Rp620 miliar dari laba bersih tahun 2015 sebesar Rp334 miliar.
Menurut Corporate Secretary Waskita Beton Precast Ratna Ningrum, semua prestasi tersebut tidak lepas dari kerja keras tim WSBP serta manfaat dari adanya sinergi di grup Waskita.
“Nilai kontrak baru tersebut telah melebihi RKAP (Rencana Kontrak dan Anggaran Perusahaan) 2016, dengan target Rp7,9 triliun. Diharapkan di akhir tahun 2016, nilai kontrak baru bisa mencapai Rp11 triliun,” kata Ratna, dalam keterangan tertulisnya pada Annualreport.id, Minggu (18/12/2016).
Sementara itu, WSBP juga telah menyampaikan kinerja Perusahaan pertama pada kuartal III Tahun 2016. Berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit untuk periode yang berakhir sampai dengan 30 September 2016, pendapatan usaha Perusahaan mencapai Rp3,066 triliun, dengan pendapatan yang berasal dari penjualan beton precast adalah sebesar Rp2,45 triliun dan pendapatan dari penjualan beton readymix Rp614 miliar dengan laba bersih yang diperoleh adalah sebesar Rp391 miliar atau 65 persen dari target tahun 2016 sebesar Rp610 miliar, dan tumbuh sebesar 85 persen dibandingkan dengan laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp211 miliar.
Pada pertengahan bulan September 2016, WSBP berhasil melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dan meraih dana sebesar Rp5,16 triliun. Dana IPO tersebut akan digunakan sebesar 44 persen untuk pengembangan bisnis dan 56 persen untuk modal kerja perusahaan. Hingga akhir tahun 2016, WSBP berencana akan membangun 2 pabrik precast baru di Palembang sebesar 250.000 ton dan Klaten sebesar 100.000 ton. Sehingga diharapkan pada tahun ini, kapasitas produksi WSBP ditargetkan akan meningkat menjadi 2,65 Juta ton pada akhir tahun 2016.
Guna mempertahankan performa positifnya, WSBP berkomitmen untuk menjalankan strategi bisnisnya, antara lain, pertama, menambah jumlah proyek yang akan ditangani WSBP, proyek-proyek skala besar intragroup menjadi captive market bagi WSBP; kedua, meningkatkan kapasitas produksi WSBP dilokasi-lokasi strategis, dan ketiga Meningkatkan tingkat profitabilitas stabil, melalui produk yang bervariasi dan bernilai tinggi, kontrak-kontrak jalan tol secara langsung di dapatkan dari owner, dan penurunan harga pokok penjualan dengan operasi yang efisien.
Menurut Ratna, dengan selalu berpedoman pada motto Perseroan serta komitmen tinggi dari manajemen dan seluruh tim WSBP, Perseroan akan selalu fokus untuk mencapai target, baik dari sisi financial maupun operasional.
“WSBP berkomitmen tinggi dalam memenuhi kebutuhan precast dan readymix di Indonesia sesuai visi dan misi Perusahaan. Manajemen dan tim WSBP bekerja fokus dalam mencapai kinerja semaksimal mungkin sehingga laba tercapai dan harga saham WSBP terus naik serta market cap juga makin besar,” jelas Ratna.
Ratna berharap, Perseroan terus tumbuh dan bisa mencapai target kinerja semaksimal mungkin sehingga dapat memberikan kontribusi laba yang besar bagi Perseroan dan pemegang saham juga selalu terjalin kerja sama yang baik dengan stakeholders.
“Kami harap value Perseroan terus semakin meningkat seiring meningkatnya market cap WSBP dan tata kelola Perusahaan semakin baik,” tandas Ratna.