Prestasi BNI Merupakan Tempat Terbaik Berinvestasi

Ilustrasi
Ilustrasi | Nugroho/Annualreport.id

Upaya BNI memfokuskan diri pada pemenuhan kebutuhan keuangan konsumen tidak berhenti pada peningkatan pelayanan konsumen semata, namun juga tercermin pada pengembangan produk keuangan konsumen, baik produk simpanan maupun pinjaman.

Dalam menghadapi persaingan dan tantangan global, inovasi dan peningkatan kualitas layanan senantiasa dilakukan BNI. Karena itu, tidak mengherankan bila dedikasi dan komitmen seluruh insan BNI telah melahirkan banyak prestasi.

Salah satu prestasi yang menonjol dibandingkan bank-bank lain di Indonesia bahkan di Asia Tenggara adalah BNI terpilih sebagai bank yang memiliki divisi Internasional terbaik di Asia Tenggara dalam ajang kompetisi financial institution yang digelar oleh Alpha South East Asia Magazine.

BNI dinilai unggul di berbagai sudut penilaian, mulai dari kinerja bisnis, network coverage, dan strategi bisnis.

Tiga penghargaan lain yang diberikan Alpha South East Asia Magazine kepada BNI adalah The Best International Banking Division of The Year 2014 in Southeast Asia, The Best Cash Management Bank, dan The Best SME Bank in Indonesia.

Plakat penghargaan The Best International Division in South East Asia ini didapatkan untuk keempat kalinya secara berturut-turut sejak 2014. Setiap tahunnya, media bisnis perbankan Alpha South East Asia yang berbasis di Hong Kong ini mengadakan kompetisi financial institution di negara-Negara kawasan Asia Tenggara yaitu, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Myanmar.

Beberapa layanan terbaik yang diberikan BNI untuk menopang kebutuhan para pelaku usaha dalam transaksi internasional antara lain adalah Remittance, Trustee, Custody, Trade Finance, jaringan kantor cabang luar negeri dan B2B (Business to Business) Financing.

Bergairahnya proyek-proyek infratruktur di dalam negeri yang menjadi sorotan pemerintah Indonesia telah menjadikan BNI sebagai lembaga keuangan yang unggul dalam penyediaan layanan Open Account Financing (OAF) and Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). OAF dan SKBDN merupakan dua jenis transaksi yang saat ini mendominasi pelaku pasar keuangan di dalam negeri.

Selama Periode Juni 2016 hingga Mei 2017, BNI mampu membukukan layanan OAF senilai USD1,42 miliar dan mencatatkan USD34,02 juta sebagai pendapatan OAF. Begitu juga dengan SKBDN, BNI melayani transaksi senilai USD10,33 miliar dan menarik pendapatan senilai USD15,42 juta dari transaksi tersebut.

"Laba dari bisnis tresuri internasional dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) mengkontribusikan 30% kepada perolehan laba BNI secara bank only," kata Direktur Tresuri dan Internasional BNI Panji Irawan dalam publikasinya yang dirilis di Jakarta, Kamis (16/11/2017). Adapun, laba sebelum pajak BNI per September 2017 mencapai Rp 12,21 triliun.

Jika dirinci, perolehan pendapatan berbasis komisi alias fee based income dari bisnis tresuri internasional dan DPLK, menurut Panji, telah mencetak keuntungan sebesar Rp2,39 triliun atau telah melampaui 110% dari target awal tahun perseroan.

Dilihat dari volume bisnis tresuri secara keseluruhan, antara lain, sudah mencapai USD276 miliar. Jumlah tersebut setara dengan Rp3.737 triliun dana yang mondar-mandir di bank berlogo 46 ini. "Artinya, ada sekitar USD1,5 miliar dana yang keluar masuk di bisnis tresuri BNI per hari," kata Panji.

Bisnis tresuri BNI juga diperkuat dengan layanan bank notes yang tersedia di seluruh kantor cabang BNI untuk 17 mata uang asing, dan cabang koordinator yang terjaring di berbagai wilayah dan bekerjasama dengan kegiatan usaha penukaran valuta asing (KUPVA).

Untuk produk fixed income, melalui transaksi surat berharga, BNI mencatat peningkatan volume secara rata-rata dalam 3 tahun terakhir mencapai 4%. Adapun per September 2017, nilai transaksi di produk ini sudah menembus Rp84,46 triliun atau meningkat 13,19% yoy.

Dalam dua tahun terakhir kinerja bisnis pasar uang atau money market, BNI mencatat kenaikan transaksi secara rata-rata mencapai 18,9%. Sementara secara tahunan, bisnis ini tumbuh mencapai 41,34% dengan total transaksi mencapai Rp2.123,30 triliun.

Setiap produk yang disiapkan BNI untuk melayani nasabah pada transaksi-transaksi internasional tersebut ditopang oleh dukungan jaringan kantor cabang yang terbesar dimiliki oleh bank nasional asal Indonesia.

Saat ini, BNI memiliki kantor di Singapura, Hong Kong, Tokyo (Jepang), Osaka (Jepang), Seoul (Korea Selatan), New York (Amerika Serikat), London (Inggris), dan Yangon (Myanmar).

Peningkatan transaksi melalui channel-channel elektronik dan pengembangan digital banking merupakan langkah BNI menciptakan efisiensi dan mendorong pertumbuhan komponen dana murah atau current account and saving account (CASA).

Terbukti, pada kuartal III 2017, kualitas kredit BNI terlihat baik dengan tetap menjaga net interest margin (NIM) di level 5,5 persen. Adapun, tingkat kredit macet (non performing loan/NPL) BNI pada kuartal III sebesar 2,8 persen.

Pendapatan Nonbunga kuartal III 2017 naik 15,1 persen, dari Rp6,24 triliun pada kuartal III 2016 menjadi Rp7,18 triliun pada kuartal III 2017. Peningkatan Pendapatan Nonbunga tersebut dikontribusi dari trade finance, bancassurance, bank guarantee, loan sindication, dan bisnis kartu.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terhimpun sebesar Rp480,53 triliun atau naik 19,6%. CASA pun menunjukan peningkatan sebesar 59,7% dari total DPK pada kuartal III 2016 menjadi 60,4% di kuartal III 2017.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menjelaskan, perolehan kinerja yang cukup gemilang ini utamanya ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp421,41 triliun. Penyaluran kredit tumbuh 13,3%  dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp372,02 triliun.

“Kami percaya diri pertumbuhan 13%  kredit ini bisa bertahan sampai 2018-2019,” kata Herry dalam penyataan resmi, di Gedung BNI 46, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Semua prestasi itu tidak hanya memberikan motivasi bagi seluruh insan BNI untuk bekerja lebih baik, tapi juga memberikan harapan bahwa BNI merupakan tempat terbaik untuk berkarya dan berprestasi, sekaligus pilihan terbaik untuk berinvestasi. (RiP)