Upaya BTPN Meraih Peluang

Ilustrasi
Ilustrasi | Candra/Annualreport.id

Indonesia menjadi negara dengan pasar e-commerce terbesar di antara lima negara lain di Asia Tenggara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Hasil riset Euromonitor menyebutkan, nilai transaksi e-commerce di Indonesia tahun lalu mencapai US$1,1 miliar.

Perkembangan bisnis e-commerce ini tidak hanya menyentuh sektor ritel perdagangan barang dan jasa, seperti Zalora dan Blibli atau transportasi online, seperti Uber, Go-Jek, dan Grab. Tetapi juga cukup memberikan peluang besar bagi industri perbankan di Indonesia. Di sektor keuangan, layanan ini dikenal sebagai financial technology atau fintech. Banyak industri perbankan yang sudah mulai melakukan inovasi produk dan layanan mereka dengan memanfaatkan perkembangan fintech.

Salah satu bank yang cukup gencar dalam meraih peluang pertumbuhan bisnis e-commerce adalah PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN). BTPN pun terus berupaya untuk memberdayakan agen BTPN Wow!, yang merupakan implementasi Program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) yang digagas OJK, untuk mengelola bisnis perdagangan elektronik atau e-commerce.

Sales Management Head BTPN Mohammad Reza Rizal mengatakan, sejak Mei 2016 lalu, pihaknya tengah melakukan proyek ujicoba (pilot project) pada 83 agen BTPN Wow! di Semarang, Jawa Tengah. Agen-agen tersebut juga menjadi agen dari perusahaan penyedia aplikasi e-commerce KUDO atau Kios Usaha Dagang Online. “Pilot project tersebut kami anggap berhasil karena respon dari agen dan juga masyarakat terhadap bisnis baru tersebut,” ujar Reza di Yogyakarta, Jumat (25/11/2016).

Oleh karena itu, kini BTPN tengah mempersiapkan agar pemberdayaan terhadap agen tersebut dapat diimplementasikan di seluruh Indonesia. “Kami akan masifkan program tersebut. Semoga pada kuartal II atau III tahun depan bisa diaplikasikan,” katanya. Sinergi antara BTPN dan KUDO tersebut merupakan upaya dari BTPN untuk menyejahterakan kehidupan para agennya, dengan memberikan peluang bisnis baru yang dapat dijadikan penghasilan tambahan bagi agen. “Sebagaimana arahan OJK, agen jangan hanya dijadikan perpanjangan tangan perbankan saja, tapi juga bagaimana memberdayakan mereka untuk bisa lebih sejahtera,” ujar Reza.

Bagi agen BTPN Wow! yang juga sekaligus menjadi agen KUDO, layanan yang diberikan kepada nasabah tidak lagi hanya melakukan pembukaan rekening, tarik dan setor uang tunai dari agen, ataupun melakukan berbagai transaksi seperti mengirim uang, membeli pulsa, serta membayar tagihan listrik/air, telepon, asuransi, TV berlangganan, dan membeli tiket melalui ponsel. Bahkan, kini agen bisa menjual berbagai macam barang yang tersedia di aplikasi KUDO dimana agen mendapatkan komisi dari KUDO, sesuai dengan jumlah transaksi yang dilakukan.

Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara pernah menyebut, potensi transaksi e-commerce tahun ini akan mencapai Rp300 triliun atau setara dengan US$25 miliar. Paling sedikit, pertumbuhan e-commerce menyentuh 60 persen hingga 70 persen per tahun. Hal ini wajar karena dari 250 juta penduduk, ada 83,6 juta atau sepertiga di antaranya merupakan pengguna internet. Jumlahnya diperkirakan tembus 105 juta di tahun ini. Jadi jangan heran apabila Indonesia menjadi surga bagi perkembangan industri e-commerce. (DD)