Selain The IDX Best Blue, BEI juga memberikan predikat The IDX Top Ten Blue 2016 bagi 10 Perusahaan Tercatat yang menjadi kandidat The IDX Best Blue 2016. Kesepuluh perusahaan tersebut memperlihatkan pertumbuhan saham yang lebih tinggi dibanding perusahaan lain selama satu tahun terakhir.
“Sebagai bentuk transparansi, kriteria penilaian akan kami sampaikan secara terbuka kepada masyarakat sehingga perusahaan tercatat dapat mengetahui dan berupaya untuk memenuhi kriteria tersebut, dan tentunya menjadi pemenang di tahun mendatang,” kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio pada acara penghargaan The IDX Best Blue 2016.
Direktur Independen PT Astra International Tbk Gunawan Geniusahardja yang menerima predikat tersebut mengatakan Astra bangga dengan predikat yang diterimanya. Predikat tersebut menjadi motivasi bagi Astra untuk meningkatkan kinerja Perseroan lebih tinggi lagi agar publik dan para investor semakin mempercayai Astra.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perbankan dan satu-satunya emiten di sektor keuangan yang menerima predikat.
“Dari berbagai parameter, Bank BRI memang layak masuk dalam jajaran emiten penerima predikat The IDX Top Ten Blue 2016,” tutur Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso.
Dari sisi volume transaksi, rata-rata harian volume transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk emiten berkode BBRI tersebut tercatat sebesar 28 juta lembar saham per hari di sepanjang tahun 2016 ini. Sedangkan harga saham Bank BRI tercatat tumbuh sebesar 41,0 persen year on year hingga akhir periode September 2016.
“Pencapaian tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi dari investor terhadap kinerja perseroan. Untuk itu selain meningkatkan performa bisnisnya, perseroan juga terus berupaya meningkatkan transparansi informasi kepada investor serta share dividen yang terus bertambah secara nominal setiap tahunnya. Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2005 rata-rata tahunan pertumbuhan (CAGR) BBRI untuk laba bersih dan share dividen berada di level double digit, yakni sebesar 21,6 persen untuk laba bersih dan sebesar 17,1 persen untuk share dividen kepada pemegang saham,” katanya.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN Nusantara yang mendapatkan predikat yang sama juga menyatakan rasa bangganya. Direktur Keuangan PGN Suyono mengatakan, pengharagaan ini merupakan salah satu wujud pengelolaan Perusahaan yang sehat dan efisien dalam satu tahun terkahir.
Sementara itu, PT Matahari Department Store Tbk atau Matahari juga berhasil masuk ke dalam jajaran sepuluh besar perusahaan yang cukup diminati. Dengan pencapaian tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan predikat IDX Top Ten Blue 2016 kepada perusahaan dengan kode emiten LPPF, ini.
“Predikat ini membuktikan bahwa Matahari telah berada di jalur yang tepat dalam memberikan performa yang baik dan terus bertumbuh untuk memberikan manfaat kepada para investor dan pemegang sahamnya,” kata Corporate Secretary dan Legal Director Matahari Miranti Hadisusilo, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/10/2016).
Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Harry M. Zen mengharapkan, predikat yang diberikan BEI tersebut dapat melengkapi berbagai pencapaian yang telah diterima Telkom dan memacu kinerja Perseroan menjadi lebih baik lagi. Harry juga berharap pencapaian ini dapat lebih menyemarakkan aktivitas perdagangan saham di BEI pada masa mendatang.
Dalam tahun 2016 ini, Telkom telah meraih berbagai peghargaan untuk kinerjanya di pasar saham, baik domestik maupun internasional. Salah satunya penghargaan Bisnis Indonesia Award yang khusus diberikan kepada perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di BEI. Telkom mendapat predikat ini karena dinilai konsisten dan mampu menunjukkan kinerja yang baik.
Selain itu, di tingkat internasional Telkom juga berhasil menyabet penghargaan pada ajang 6th Asian Excellence Award 2016 sebagai Asia’s Best Investor Relations Company. Penghargaan ini diperoleh karena Telkom dipandang memiliki komunikasi terbuka dan transparan sehingga investor memahami kegiatan bisnis perusahaan serta meiliki program dan perkembangan Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini untuk menjami suistainability sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
Saham Telkom pada akhir September 2016 berada di kisaran Rp4.370 per lembar dan di awal Oktober bergerak di kisaran Rp4.380 per lembar. (DD)