Sinergi Pelaku Ekonomi Kreatif dan Institusi Lain

ilustrasi
ilutrasi | Dok. AnrepID

Di tengah persaingan ekonomi dunia yang semakin ketat ini, Indonesia didorong untuk menggali sumber ekonomi alternatif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Solusi alternatif adalah ekonomi kreatif, dimana saat ini dunia telah memasuki era industri gelombang keempat yaitu industri kreatif yang menempatkan kreativitas dan inovasi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.

Indonesia memiliki industri kreatif dan sangat potensial dikembangkan ke depan. Potensi yang besar dilihat dari keanekaragaman budaya tiap daerah yang memiliki ciri khas masing-masing. Ini kelebihan yang tidak dimiliki negara lain selain Indonesia. Salah satu kebudayaan dan kearifan lokal tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Modal tersebut menjadi sumber kekuatan industri kreatif yang tidak dimiliki bangsa lain.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini masa depan ekonomi Indonesia ada di industri kerajinan atau industri kreatif. Industri kreatif dapat menjadi sumber ekonomi bernilai tinggi dan mempunyai masa depan menjanjikan jika dikembangkan.

“Industri kerajinan, industri kreatif di Indonesia telah tumbuh dengan sangat cepatnya, tumbuh dengan menakjubkan, Oleh sebab itu saya meyakini, masa depan Indonesia akan ada di industri kerajinan atau industri kreatif. Ini yang saya yakini,” ujar Jokowi, seperti dikutip kompas.com.

Jokowi memantau perkembangan industri kerajinan dan industri kreatif di Indonesia. Beberapa produk yang ia soroti seperti film, musik, dan aplikasi digital. Total nilai ekspor produk industri kerajinan dan industri kreatif mencapai Rp852 triliun.

“Rp852 triliun adalah sebuah angka yang ndak kecil,” ucap Jokowi.

Keyakinan akan masa depan sektor ekonomi kreatif inilah yang mendorong Presiden membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diharapkan berfungsi menjadi akselator pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.

“Saya berharap Badan Ekonomi Kreatif untuk  segera bekerja dan bekerja, serta berlari cepat untuk memfasilitasi percepatan pembangunan di sektor ekonomi kreatif,” lanjut Presiden.

Namun harus disadari, upaya untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif memerlukan kebersamaan, memerlukan sinergi dari semua pihak pelaku ekonomi kreatif. Salah satunya melalui temu kreatif  nasional yang melibatkan para pelaku industri dan ekonomi kreatif  untuk curah pikiran, curah gagasan, berbagi pengalaman, unjuk kerja, unjuk kreativitas untuk kemajuan sektor ini.

Industri kreatif juga butuh sinergi dan kerjasama dengan institusi lain untuk meningkatkan produktivitas. Sinergi ini akan mendorong karya-karya kreatif  dan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar.

Dari data yang dilansir Bekraf, para pelaku ekonomi kreatif telah menjalin hubungan kemitraan yang cukup bagus dengan institusi lain. Instansi swasta dan instansi pemerintahan memiliki peran cukup terhadap pelaku Ekonomi Kreatif. Tercatat bahwa sekitar 69,17% perusahaan swasta telah menjalin kemitraan deengan para pelaku ekonomi kreatif. Kemudian instansi pemerintahan 51,53% lalu perbankan 31,24% dan BUMN/BUMD 27,36%.(DD)