Sepanjang sejarah bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara), setoran dividen untuk tahun buku 2016 tercatat menjadi yang tertinggi. Dimana total dividen yang dibagikan oleh Bak Mandiri, BNI, BRI dan BTN, mencapai Rp21,06 triliun atau meningkat 25,58% secara year on year (yoy) dibandingkan dividen tahun 2015 sebesar Rp16,77 triliun.
Seperti diketahui, keempat bank BUMN tersebut telah mengumumkan pembagian dividen melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan mereka. Keempat bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah tersebut, masing-masing menyisihkan 20% hingga 45% dari laba bersih yang berhasil diraih pada tahun 2016.
Seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang dalam RUPS Tahunan mereka, menyetujui pembagian dividen Rp6,21 triliun. Total dividen ini setara 45% dari laba perusahaan tahun 2016 yang sebesar Rp13,8 triliun.
“RUPS mengesahkan total dividen payout sebesar 45% dari laba tahun 2016 sebagai dividen, yakni Rp6,21 triliun,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, sulaiman A. Arianto di Plaza Mandiri, Selasa (14/3/2017).
Jumlah dividen yang dibagikan tersebut setara Rp266,27 per lembar saham, porsi dividen tahun 2016 ini naik dari tahun sebelumnya yakni 30% yang sebesar Rp6,1 triliun atau tertinggi dalam sejarah Bank Mandiri.
Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyetujui pembagian dividen Rp3,96 triliun atau sebesar 35% dari laba bersih tahun 2016 yang mencapai Rp11,3 triliun.
“Pembagian dividen untuk tahun buku 2016 lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya 25% dari perolehan laba bersih tahun 2015. Peningkatan dividen pay out ratio ini seiring membaiknya kinerja Perusahaan serta relatif tingginya rasio kecukupan modal,” ujar Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni di Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pun mengumumkan pembagian 40% laba bersih tahun lalu sebagai dividen, yang mencapai Rp10,37 triliun dari total perolehan laba tahun 2016 sebesar Rp26,19 triliun.
“Porsi dividen tahun buku 2016 Perseroan naik dari tahun sebelumnya, yakni sebesar 30% dari laba tahun buku sebelumnya. Sementara, 60% dari laba bersih atau Rp16,72 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. Laba konsolidasi ini terdiri dari laba BRI beserta lima anak perusahaan,” ujar Wakil Direktur Utama BRI Sunarso, Rabu (15/3/2017).
Sedangkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memutuskan untuk membagikan pay out ratio dividen sebanyak 20% dari total laba bersih tahun 2016 atau sebesar Rp523,78 miliar.
“Sebesar 80% dari laba bersih atau sebesar Rp 2,09 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan, ” ujar Direktur Utama BTN Maryono, Jumat (17/3/2017).
Jumlah dividen yang dibagikan BTN terbilang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yang pada periode tahun 2015 BTN menyalurkan dividen sebesar Rp370,18 miliar atau 20% dari total laba bersih periode tersebut.
Peningkatan ini sudah sepatutnya dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi oleh keempat bank BUMN tersebut. Pasalnya, dividen yang mereka bagikan tersebut sebagian disetorkan pada Pemerintah selaku pemegang saham terbesar.(DD)