Performa ADHI dalam Membangun Negeri

ilustrasi
Laporan Tahunan Adhi Karya 2016 | Dok. Adhi Karya

PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI, terbilang mampu melalui dengan baik, tahun 2016 yang penuh dengan berbagai peluang dan tantangan. Bahkan, semua itu justru menjadikan Perseroan semakin kuat dan eksis dalam bisnis konstruksi di Indonesia.

Berdasarkan kinerja selama tahun 2016, ADHI berhasil melewatinya dengan semangat baru, budaya perusahaan yang kuat, pendekatan bisnis yang inovatif serta restrukturisasi di segala bidang. Ke depan, ADHI berusaha untuk bersinergi mewujudkan citra positifnya sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia yang bersih dan terpercaya guna membukukan kinerja yang semakin progresif.

ADHI memfokuskan usahanya pada lima lini bisnis yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, energi, properti, industri, dan investasi. Pada tahun 2016 kebijakan strategis yang dijalankan adalah pemenangan kontrak melalui selected project, IPO (initial public offering) anak perusahaan, pengembangan produk beton pracetak untuk mendukung percepatan proyek LRT, dengan dimulainya pengembangan properti di sekitar stasiun-stasiun LRT yang dikenal dengan nama Transit Oriented Development atau TOD.

ilustrasi

Hingga Desember 2016, ADHI berhasil mencapai kontrak baru Rp16,5 triliun atau setara dengan 91,6% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2016 sebesar Rp17,9 triliun. Walaupun demikian, pencapaian tersebut telah mengalami peningkatan sebesar 17,8% bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp14,0 triliun. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga akhir 2016 masih didominasi oleh lini bisnis Konstruksi dan Energi sebesar 94,0% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari proyek swasta/lainnya sebanyak 27,6%, BUMN 35,7% dan APBN/APBD sebesar 36,7%. Total pendapatan usaha ADHI mencapai Rp11,1 triliun atau setara dengan 95,2% dari RKAP tahun 2016 sebesar Rp11,6 triliun. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 17,8% dibandingkan pendapatan usaha di tahun 2015 sebesar Rp9,4 triliun.

ilustrasi

Sedangkan ADHI memperoleh laba kotor sebesar Rp1,1 triliun atau setara dengan 90,0% dari RKAP tahun 2016 sebesar Rp1,2 triliun. Laba kotor tersebut mengalami peningkatan sebesar 14,4% dibandingkan Rp974,6 miliar di tahun 2015. Dari sisi Laba bersih Perseroan berhasil memperoleh nilai sebesar Rp313,5 miliar, dan berhasil melebihi target rencana yang dituangkan di dalam RKAP 2016 yaitu Rp301,5 miliar, atau melebihi sebesar 4,0%.

Langkah strategis dan pencapaian yang berhasil ditorehkan Perseroan di tengah kondisi pasar yang menantang, di jabarkan secara rinci dan transparan dalam Laporan Tahunan 2016. Laporan setebal 268 ini, disajikan dalam dua bahasa dengan balutan grafis yang cukup manis.

ilustrasi

Melalui tema “The Future, Engineered”, seolah ingin menjelaskan bahwa apapun tantangannya, jawaban berupa engineering terbaik selalu dapat dirancang dan diberikan demi masa depan negeri ini. Masa depan lebih baik telah dipikirkan ADHI. Dari tampilan cover, ADHI seakan memperlihatkan keperkasaannya dalam membangun negeri.   

Sementara itu, dalam bab Ikhtisar Keuangan dan Kinerja Penting pada Laporan Tahunan 2016 ini, juga dijabarkan secara transparan tentang kinerja keuangan dalam tiga tahun terakhir (2014-2016). ADHI terlihat mampu menghasilkan laba di tengah tantangan. Hasil kinerja Perseroan ini, dapat dilihat secara terperinci dalam bab Analisa dan Pembahasan Manajemen.

ilustrasi

Dalam ulasan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau good corporate governance (GCG), dijelaskan salah satu pencapaian ADHI dalam menerapkan GCG, yakni perbaikan di bidang procurement.

Di tahun 2016, proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan ADHI menggunakan prosedur secara elektronik atau e-procurement. Penerapan e-procurement ini di samping untuk mencegah praktik menyimpang juga merupakan salah satu upaya meningkatkan efisiensi dan kemampulabaan ADHI.

ilustrasi

Sayangnya, ADHI tidak membuat pembahasan tentang tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dan lingkungan, secara terpisah dalam satu bab. Namun ADHI menggabungkan ulasan menegenai hal ini ke dalam bab GCG.

Meski terlihat singkat dan tanpa foto kegiatan, namun ADHI terlihat cukup berhasil menyajikan CSR mereka secara transparan, yang dijelaskan dalam bentuk tabel.(DD)