PT Pos Indonesia (Persero) melakukan langkah strategis yang mengubah fundamental bisnis dan sistem manajemen yang selama ini dijalani. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjawab tantangan memasuki perubahan era digital. Perseroan menyikapi isu strategis dengan perubahan landscap bisnis dan sistem manajemen.
Di mana peta perposan dunia sudah memulai memasuki era digitalisasi yang menjadi gaya hidup masa kini. Keberhasilan Australia Post, Korea Post, China Post, dan beberapa negara maju lainnya memberikan inspirasi bahwa kesiapan untuk era tersebut menjadi mutlak dilakukan Perseroan.
Tahun 2016 menjadi langkah awal transformasi Pos Indonesia untuk melepaskan diri dari keterbatasan konservatif yang memberikan kebebasan inovasi dalam pengembangan dan penciptaan value di semua aktivitas bisnis dengan memproyeksikan multiplying wealth, memperkuat dan melakukan transformasi.
Era digitalisasi dan e-commerce mendorong Pos Indonesia untuk melakukan pengembangan dan perluasan bisnis dengan memperkuat bisnis inti dan investasi di new economic business & strategic opportunities serta pengembangan inovasi baik dalam entitas bisnis maupun struktur portofolio bisnis untuk menjadi “Raksasa Logistik Pos dari Timur”.
Pos Indonesia yang agak terlena di beberapa tahun silam dengan terpaku hanya pada exploitasi network, mulai melakukan pengembangan dari sisi people dan technology di 2016. Dalam rangka menghadapi perubahan landscape industri ini, kedua elemen penting tersebut mulai mendapatkan perhatian yang lebih serius sebagai enabler transformasi yang berkelanjutan.
Upaya tersebut membuahkan hasil, di tengahh tantangan pergeseran era digitalisasi, Perseroan berhasil membukukan pendapatan konsolidasi tahun 2016 yang tercatat tumbuh 5,30% menjadi Rp4.454,37 milyar. Bisnis Surat dan Paket yang menjadi pendorong utama juga meningkat sebesar 14.14%. Di mana kontribusi bisnis Surat dan Paket terhadap total pendapatan Perseroan meningkat cukup signifikan dari 56,00% di tahun 2015 menjadi 60,58% di tahun 2016.
Sedangkan bisnis Logistik meningkat sebesar 17.73%. Kontribusi bisnis Logistik terhadap total pendapatan Perseroan juga meningkat dari 5,11% di tahun 2015 menjadi 5,70% di tahun 2016. Meskipun kontribusi bisnis Logistik masih lebih kecil dari bisnis Surat dan Paket, bisnis Logistik memiliki pertumbuhan yang paling tinggi diantara bisnis lainnya. Ini menandakan bahwa Perseroan telah menuju ke arah yang benar untuk menjadi Perusahaan Logistik Pos.
Hasil dari semua ini mulai tercermin pada laba bersih Perseroan yang meningkat sebesar 5,8 kali (577,83%) menjadi sebesar Rp203,28 milyar. Diharapkan pendekatan yang konsisten terhadap good management practices ini akan membawa POS Indonesia memiliki edge dan daya tempur yang lebih baik untuk secara sustainable mampu bersaing dan senantiasa relevan.
Dalam Laporan Tahunan 2016 PT Pos Indonesia (Persero) yang terdiri dari 437 halaman, mengambil tema “Unlocking the Unknown” seolah menggambarkan tentang transformasi Perseroan dalam memanfaatkan era digitalisasi.
Pos Indonesia menampilkan secara rinci dan transparan kinerja keuangan Perseroan dan pencapaian yang telah dihasilkan dari 2012-2016, lengkap dengan grafik serta tabel. Semua pencapaian tersebut disajikan melalui Highlight kinerja Perseroan. Perseroan secara komperehensif mampu menampilkan informasi hasil usaha Perseroan berupa posisi keungan, serta kinerja operasi Perseroan.
Hal penting lainnya yang tercantum dalam Laporan Tahunan 2016 PT Pos Indonesia (Persero), juga memuat ulasan perihal Tata Kelola Perusahaan dengan menerapkan dan menegakan nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG). Dijelaskan bahwa pada tahun 2016, asesmen penerapan GCG POS Indonesia dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Provinsi Jawa Barat, dengan nilai mencapai 85,36 (predikat “Sangat Baik”).
Perseroan juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan prinsip GCG, melalui penyempurnaan yang dilakukan sejak tahun 2015 meliputi revisi Code of Corporate Governance, Pedoman dan Charters.
Sementara itu, Pos Indonesia secara lugas memuat ulasan mengenai tanggungjawab sosial yang dilakukan Perseroan. Dijelaskan bahwa tanggung jawab sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility/CSR) tidak sebatas pada nilai kebaikan semata, tapi lebih mencerminkan seluruh aktivitas/kegiatan Perseroan secara nyata untuk komitmen mewujudkan kepentingan publik.
Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari sekedar kontribusi secara sukarela, di mana Pos Indonesia senantiasa berbagi ilmu dan teknologi melalui pemberian pelatihan kewirausahaan/bisnis, beasiswa serta pemasaran jasa pos.(DD)