Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan timah, PT Timah (Persero) Tbk memiliki tantangan yang semakin kompleks tiap tahunnya. Apalagi dunia usaha semakin dinamis, sehingga mendorong PT Timah untuk terus berbenah diri menjalankan kegiatan usahanya.
Sepanjang tahun 2016, PT Timah dituntut untuk bisa menghadapi tantangan, berbagai langkah pun dilakukan agar dapat meningkatkan kinerja Perseroan. Di antaranya, dengan menetapkan 4 (empat) pilar/strategi pengembangan usaha, yaitu pertambangan timah dan mineral ikutan timah, pertambangan non-timah, hilirasi dan bisnis berbasis kompetensi. Di samping itu, Perseroan juga berencana melakukan diversifikasi usaha di bidang layanan kesehatan (rumah sakit) dan di bidang properti. Diversifikasi usaha tersebut diharapkan mampu menjaga performa Perseroan agar tetap baik di tengah fluktuasi bisnis pertimahan.
Terlebih, pada tahun 2016 terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang pada awal tahun target pertumbuhan dipatok sebesar 5,5‐5,6 persen, maka hingga tanggal 31 Desember 2016 terkoreksi dan hanya tercapai sebesar 5 persen. Walau meleset dari target, namun pencapaian tersebut melampaui perkiraan IMF sebesar 4,9 persen.
Ketangguhan PT Timah menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan kejayaan bangsa ini dituangkan dalam Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk 2016. Laporan dengan cover peselancar yang tengah mengarungi ombak, menyiratkan ketangguhan PT Timah dalam menghadapi tantangan.
Pada Laporan Tahunan 2016 tersebut, diceritakan Perseroan melewati masa‐ masa sulit pada triwulan I tahun 2016. Saat itu, Perseroan masih mencatatkan kerugian sebesar Rp138,84 miliar, dan pendapatan menurun sebesar 5,22% dibandingkan realisasi tahun 2015 dari semula sebesar Rp1.374,02 miliar menjadi Rp1.302,30 miliar.
Namun setelah melewati Triwulan I, kinerja keuangan terus menunjukkan peningkatan sejalan dengan membaiknya harga komoditi timah, sehingga pada akhir Desember 2016 pendapatan Perseroan mencapai Rp6,97 triliun, naik dibanding tahun 2015, yang mencapai Rp6,87 triliun.
Realisasi Laba Bersih tahun 2016 tercatat sebesar Rp251,97 miliar, naik 148% dibandingkan tahun 2015, yang mencapai angka Rp101,56 miliar, atau 37% dari target yang ditetapkan dalam RKAP tahun 2016. Segala pencapaian kinerja keuangan Perseroan secara apik disajikan pada Bab Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting serta Bab Analisa Pembahasan Manajemen.
Dalam laporan setebal 698 halaman itu, PT Timah secara komperehensif mengulas perihal Tata Kelola Perusahaan dengan menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai good corporate governance (GCG) sehingga bisa mengoptimalkan nilai perusahaan guna mendapat kepercayaan masyarakat dan meraih masa depan Perseroan yang berkelanjutan.
Sementara itu, PT Timah juga memuat ulasan mengenai tanggungjawab sosial perusahaan. Di mana ulasan tersebut menjelaskan berbagai program/segmen terkait lingkungan hidup, K3, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggungjawab sosial terhadap masyarakat atau konsumen.
Dalam Laporan Tahunan PT Timah 2016 ini, seolah ingin memperjelas eksistensi Perseroan untuk mewujudkan kejayaan bangsa. Secara umum, di tahun 2016, PT Timah telah menunjukkan kinerja yang memuaskan, terlihat pada beberapa pencapaian kinerja kunci.(LIA)