PT XL Axiata Tbk, melakukan transformasi bisnis yang dijalankan melalui implementasi strategi 3R sejak awal tahun 2015. Strategi 3R ini meliputi “Revamp, Rise-up the value ladder & Reinvent”. Di 2015, XL pun meluncurkan 4G LTE pada frekuensi 1.800 MHz Bandwidth menjangkau hingga 35 kota di seluruh Indonesia.
Terkait dengan strategi XL di 2015, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Revamp, yakni upaya XL dalam mengubah model bisnis pencapaian jumlah pelanggan (volume to value) dan strategi bisnis untuk meningkatkan profitabilitas produk. Rise-up the value ladder, meningkatkan nilai brand XL melalui strategi dualbrand dengan AXIS guna menyasar segmen pasar yang berbeda. Sementara, Reinvent, upaya dalam membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi-inovasi bisnis.
Ketiga strategi yang diterapkan tersebut membuat margin ‘EBITDA’ XL terus meningkat, sehingga profitabilitas mengalami peningkatan sejalan dengan strategi baru. Sekalipun dihadapkan dengan kondisi perekonomian yang penuh tantangan, XL tetap merealisasikan program strategisnya di 2015. XL dengan langkah transformasinya, terus berkomitmen untuk para pelanggan agar bisa berkomunikasi di dunia digital, menikmati transfer data berkualitas dengan didukung jaringan yang handal.
Masih di tahun yang sama, XL berhasil menyelesaikan penawaran tahap pertama ‘Sukuk Ijarah’ sebesar Rp1,5 triliun, sebagai bagian dari program ‘Sukuk Ijarah’ sebesar Rp5 triliun, dan merupakan penawaran korporasi terbesar. Transaksi ini memberikan pencapaian yang signifikan dari investor, sehingga oversubscribed 1,56 kali dari besarnya penawaran.
Pada Laporan Tahunan 2015, kali ini XL mengusung tema “Integrating Competency to Transform” atau “Integrasi Kompetensi untuk Transformasi”. XL pun bertekad menjadi yang terdepan dalam memberikan pengalaman menggunakan mobile internet yang mudah, dengan harga yang sangat terjangkau untuk masyarakat Indonesia dimana brand XL memiliki daya tarik yang kuat untuk masyarakat, khususnya anak muda.
Dengan bekal kemampuan teknologi yang dimiliki, XL pun berupaya untuk meningkatkan akses jaringan guna mendukung kualitas transfer data masa depan. Di 2015, XL mencatatkan kenaikan pendapatan layanan data sebesar 14 persen, sementara trafik data tumbuh sebesar 54 persen. Dimana kedua raihan tersebut terafiliasi dengan pelanggan layanan data XL di 2015 yang mencapai 22,5 juta pelanggan.
Untuk Laporan Tahunan XL yang terdiri dari 505 halaman tersaji cukup rapi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. XL pun menampilkan secara rinci dan transparan kinerja keuangan Perusahaan dan pencapaian yang telah dihasilkan Perusahaan. Selain itu, visualisasi desain yang disajikan dalam Laporan Tahunan kali ini terkesan ingin memperlihatkan proses transformasi bisnis perusahaan yang dilambangkan dengan gambar “Kupu-kupu” pada covernya. Gambar ini ingin melukiskan keindahan Kupu-kupu setelah melalui proses transformasi.
Dalam bab Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting pada Laporan Tahunan 2015, XL secara komperehensif mampu menampilkan informasi hasil usaha Perusahaan berupa penjualan jasa atau pendapatan usaha, laba kotor, laba usaha, total laba komprehensif dan juga informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan yang mencakup jumlah asset, total liabilitas dan ekuitas Perusahaan. Kesemuanya itu disajikan berikut tabel dan grafik yang ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi.
Hal penting lainnya yang tercantum dalam Laporan Tahunan XL 2015 secara komperehensif juga memuat ulasan perihal Tata Kelola Perusahaan dengan menerapkan dan menegakan nilai-nilai good corporate governance (GCG) juga memuat ulasan mengenai tanggungjawab sosial Perusahaan. Kesemuanya disajikan secara informatif dan transparan dalam balutan warna yang tidak melelahkan mata saat membacanya.
Dapat disimpulkan bahwa XL telah menyajikan laporan tahunannya secara komperehensif dan berupaya maksimal dalam memenuhi segala bentuk informasi yang dibutuhkan oleh publik. XL berupaya untuk mengedepankan semangat keterbukaan dan memaksimalkan pelayanan guna kepentingan masyarakat luas.(DD)