PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) kembali menjadi finalis Annual Report Award (ARA) 2015. Ajang tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2002 ini, kembali digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Bursa Efek Indonesia (BEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
ARA sendiri merupakan bentuk apresiasi untuk menjadikan Laporan Tahunan sebagai transparansi informasi, yang diharapkan akan tercipta Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik, dan bermanfaat untuk kemajuan sebuah perusahaan. Dimana pada ARA tahun ini, mengusung tema "Kualitas Keterbukaan Informasi untuk Mendukung Kinerja Perusahaan Secara Berkelanjutan dalam Memenangkan Persaingan Global".
Sebagai Perusahaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap konsumen dan mitra bisnisnya, tak salah jika kali ini kami mengulas Laporan Tahunan BTN yang juga merupakan finalis ARA 2015. Apalagi BTN sempat meraih penghargaan sebagai juara umum di ajang ARA 2010. Selain itu, pada ARA 2010 lalu, BTN juga sukses meraih juara pertama pada kategori, Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D) keuangan listed.
BTN juga baru saja meraih penghargaan bergengsi pada ajang 2015 Vision Awards Annual Report Competition, yang diselenggarakan oleh League of American Communications Professionals (LACP). Ini merupakan salah satu hal yang membanggakan bagi BTN di kompetisi Annual Report terbesar tingkat dunia, yang diikuti oleh sekitar 1.000 perusahaan dari 25 negara. Penghargaan yang diraih BTN pada ajang bergengsi tersebut yaitu menjadi salah satu peraih Gold Award untuk industri perbankan.
Pada Laporan Tahunan 2015, kali ini BTN mengusung tema “BTN 5 Siap Menjadi Pemain Utama Program Sejuta Rumah”. Terlebih posisi BTN selaku bank di bidang pembiayaan perumahan semakin kokoh. Ditopang sejarah panjang di bidang tersebut, ditambah “Program 5 Siap”, maka Perseroan siap menjadi pemain utama program Sejuta Rumah yang dicanangkan Pemerintah.
Setelah dipercaya sebagai bank pelaksana program sejuta rumah dari Pemerintah, BTN langsung membuat strategi untuk mensukseskan program tersebut. Yakni dengan program 5 Siap, yaitu Siap Sumber Daya Manusia (SDM), Siap Teknologi, Siap Proses Bisnis, Siap Pendanaan dan Siap Suplai Rumah. Dengan bekal itu, Bank BTN yakin akan terus dapat meningkatkan kinerjanya kini dan di masa mendatang.
Selain itu, baru-baru ini Kementerian Keuangan telah memberikan izin kepada BTN sebagai gateway dalam program tax amnesty. Dimana BTN akan menjadi salah satu administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang merupakan syarat penunjukan bank sebagai gateway dalam menerima dana repatriasi tax amnesty.
Untuk Laporan Tahunan BTN yang terdiri lebih dari 600 halaman tersaji cukup rapi dan terdiri dalam dua versi bahasa. Yakni dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dengan menampilkan secara rinci dan transparan kinerja keuangan Perusahaan. BTN pun merangkum bagaimana kinerja dan pencapaian yang telah dihasilkan Perusahaan sejauh ini, sejak awal berdirinya hingga sekarang.
Selain itu, visualisasi desain yang disajikan dalam Laporan Tahunan kali ini terkesan minimalis dan sejuk. Pasalnya, pemanfaatan white space dan menghindari penggunaan warna kontras membuat mata pembaca lebih nyaman. Visualisasi desain yang disajikan juga cukup merepresentasikan alur kinerja Perusahaan, lengkap dengan grafik serta tabel yang tidak terlalu rumit. BTN pun secara lengkap menjelaskan jenis produk yang telah diluncurkan serta segala bentuk layanan Perusahaan dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat akan rumah tinggal dan sebagainya.
Dalam bab Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting pada Laporan Tahunan 2015, BTN secara komperehensif mampu menampilkan informasi yang diwajibkan dalam kriteria Annual Report Award, seperti informasi hasil usaha perusahaan berupa penjualan atau pendapatan usaha, laba kotor, laba usaha, total laba komprehensif dan laba per saham dan juga informasi mengenai posisi keuangan perusahaan yang mencakup jumlah investasi pada entitas asosiasi, jumlah asset, liabilitas, ekuitas dan modal kerja bersih.
Hal penting lainnya yang tercantum dalam Laporan Tahunan BTN 2015 adalah informasi harga saham yang memuat jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, terendah, dan disajikan alam bentuk grafik serta tabel untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (2014 dan 2015). Serta disebutkan juga berapa nilai saham yang dimiliki oleh masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal tersebut guna memberikan kepercayaan kepada mitra bisnis BTN.
Semua itu merupakan salah satu upaya BTN untuk terus berupaya memperbaiki penerapan dan penegakan nilai-nilai good corporate governance (GCG) yang mengikuti standar tertinggi (best practices), agar dapat memberikan fondasi yang kuat untuk dapat terus tumbuh secara berkelanjutan di masa yang akan datang, dengan memegang komitmen “GCG RUMAHKOE”,
Sementara itu, BTN secara komperehensif juga memuat ulasan mengenai tanggungjawab sosial Perusahaan. Dimana ulasan tersebut menjelaskan berbagai program/segmen terkait lingkungan hidup, K3, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggungjawab sosial terhadap masyarakat atau nasabah. Sementara itu, kebijakan dari masing-masing segmen berikut landasan hukumnya juga diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.
Dapat disimpulkan bahwa BTN telah menyajikan laporan tahunannya secara komperehensif dan berupaya maksimal memenuhi kriteria ARA 2015. Hampir tiap poin kriteria ARA telah disajikan dengan informasi yang lengkap dan detil. Maka, tak heran jika laporan tahunan BTN terdiri dari 645 halaman (belum termasuk halaman Laporan KAP), dan jumlah tersebut hanya untuk laporan dalam bentuk Bahasa Indonesia saja. BTN juga menyajikan laporan tahunannya dalam Bahasa Inggris dengan jumlah halaman yang hampir sama.(DD)