PT Astra International Tbk menyikapi tahun 2016 sebagai masa yang tidak mudah bagi dunia bisnis nasional. Seperti tahun-tahun sebelumnya, iklim bisnis terus diwarnai oleh banyak tantangan karena perekonomian Indonesia amat erat terhubung dengan ekonomi global. Astra, sebagai salah satu grup usaha yang bergerak di berbagai lini bisnis sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia rentan terhadap volatilitas di pasar komoditas global. Hal ini disebabkan 60% dari total ekspor Indonesia disumbangkan oleh komoditas mentah. Tekanan dari rendahnya harga komoditas global ini kemudian ikut berdampak terhadap sebagian besar bisnis Astra.
Meski demikian, pada tahun 2016, lini bisnis Astra dari penjualan mobil mengalami sedikit peningkatan sebesar 5% menjadi 1,1 juta unit dari 1,0 juta unit pada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2016, lini bisnis Astra meraih kinerja keuangan yang sangat bervariasi, sesuai dengan kondisi sektor industri masing-masing usaha. Secara keseluruhan, pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra mengalami penurunan sebesar 2% menjadi Rp181,1 triliun dibandingkan Rp184,2 triliun yang diraih pada tahun 2015, merefleksikan penurunan pendapatan dari bisnis alat berat dan kontraktor penambangan serta sedikit penurunan pada bisnis otomotif.
Peningkatan laba bersih sepanjang tahun 2016 secara keseluruhan tercatat sebesar 5% dari Rp14,5 trilliun pada tahun 2015 menjadi Rp15,2 trilliun diakibatkan oleh peningkatan kontribusi dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik, di mana sebagian peningkatan tersebut diimbangi oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.
Tahun 2016 menjadi bukti kekuatan model bisnis yang telah dikembangkan Astra berdasarkan diversifikasi portofolio bisnis dalam mendukung kinerja keuangan. Direksi juga melihat efektivitas pelaksanaan strategi “Triple-P Roadmap” menuju aspirasi “Pride of the Nation” yang semakin baik, sehingga sebagian besar segmen bisnis dapat meraih kinerja yang relatif baik dalam industrinya tersebut.
Abstraksi bisnis Astra tersebut, disampaikan melalui Laporan Tahunan PT Astra International Tbk 2016 yang terdiri dari 466 halaman. Melalui tema “Merintis Jalan Menuju Tingkat Pertumbuhan Selanjutnya”, seolah ingin menceritakan upaya Astra yang terus berinovasi dan merintis berbagai terobosan di tengah kondisi lingkungan bisnis yang penuh tantangan sepanjang tahun 2016.
Kondisi lingkungan bisnis secara global, coba digambarkan melalui lukisan abstrak, karya maestro Bagong Kussudiardja yang berjudul Pemandangan/Landscape (1982), yang diambil sebagai cover pada laporan tahunan kali ini. Kemudian, Astra mengambil lukisan karya Affandi yang berjudul Bunga Matahari II/Sunflower II (1974), untuk bagian dalam sampul depan, seolah menggambarkan semangat inovasi bisnis Astra.
Sementara dalam bab Ikhtisar Kinerja Keuangan dan Kinerja Penting pada Laporan Tahunan 2016, Astra secara komperehensif mampu menampilkan informasi keuangan yang mencakup laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, posisi keuangan, serta analisis rasio dan informasi lain. Semuanya disajikan selama lima tahun terakhir (2012-2016), lengkap dengan tabel dan grafik.
Hal penting lainnya yang tercantum dalam Laporan Tahunan PT Astra International Tbk 2016, yakni ulasan perihal Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Sepanjang tahun 2016, Perseroan terus meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan selaras dengan peraturan OJK yang baru terkait penguatan tata kelola perusahaan yang baik mengenai nilai-nilai (values) Perusahaan, Astra Management System, kegiatan usaha Perusahaan dan grup Astra, serta Astra Code of Conduct.
Sementara itu, PT Astra International Tbk, juga mengulas tentang tanggungjawab sosial Perusahaan yang dikemas melalui program "Satu Indonesia". Dalam bab ini juga dijelaskan berbagai program/segmen terkait lingkungan hidup, K3, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggungjawab sosial terhadap masyarakat atau konsumen.
Dalam Laporan Tahunan PT Astra International Tbk 2016 ini, seolah ingin memperjelas eksistensi Perusahaan dalam melakukan inovasi bisnis untuk sebuah pencapaian yang masimal di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global.(DD)