Strategi Menciptakan Suasana Kondusif di Tengah Isu Negatif

ilustrasi
Ilustrasi | Aldy/Annualreport.id

Di tengah sebuah kegalauan dalam bisnis suatu perusahaan, dibutuhkan suasana yang tenang dan kondusif guna merangkai strategi untuk keluar dari situasi yang kurang menguntungkan. Disinilah salah satu tugas seorang Public Relations (PR) dibutuhkan dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif, baik secara internal maupun eksternal.

Seorang PR membutuhkan sebuah insting dalam mengambil sebuah langkah atau keputusan dalam beradaptasi serta menyesuaikan diri terhadap perubahan dalam bidang politik, ekonomi, dan lingkungan sosial dimana perusahaan tersebut beroperasi.

Memonitor hubungan merupakan satu kerja utama dari orang-orang PR. Seorang PR harus mampu berada diantara banyak pihak, satu sisi dia menjelaskan tentang organisasi kepada stakeholder mereka dan pada sisi lain dia bekerja menafsirkan keadaan lingkungan sekitar kepada internal perusahaan.

Pada dasarnya, PR harus mengimplementasikan kegiatan komunikasi suatu organisasi (perusahaan) dalam menciptakan reputasi yang positif perusahaan di hadapan para stakeholder sehingga perusahaan dapat terus menjalankan bisnisnya dengan baik.

Maka dapat dikatakan bahwa PR merupakan kegiatan komunikasi yang berorientasi kepada pihak perusahaan dalam membangun citra positif perusahaan (reputasi). Seorang PR juga harus mampu memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan.

Dalam menjaga citra positif perusahaan seorang PR seringkali menggunakan publisitas, hal ini ditujukan untuk menarik opini positif publik mengenai sebuah perusahaan. Seorang PR biasanya membuat press release yang bernilai sebuah berita mengenai sebuah event yang dilaksanakan oleh perusahaan mereka yang kemudian akan ditayangkan di sebuah media dan nantinya akan menarik opini publik berupa citra positif dari sebuah perusahaan.

Dalam menciptakan reputasi perusahaan, seorang PR tidak hanya bekerja di saat perusahaan sedang mengalami krisis semata tetapi dia juga harus bekerja jauh sebelum permasalahan dalam perusahaan muncul. Seorang PR harus dapat mencari peluang dalam membina hubungan baik dengan publik yang berkepentingan dengan perusahaan. Bila hubungan baik ini telah tercipta maka pekerjaan PR di saat perusahaan mengalami permasalahan (krisis) akan menjadi jauh lebih ringan jika dibandingkan mereka yang tidak menjalin hubungan baik dengan setiap pihak yang berkepentingan.(DD)