Strategi Meminimalisir Ketakutan Melalui Pemerataan Keahlian Karyawan

ilustrasi
ilustrasi | Ayub/Annualreport.id

Ada kalanya, sebuah perusahaan merasa ketakutan apabila kehilangan karyawan handal atau karyawan kunci yang dapat dipercaya dalam sebuah perusahaan. Pada dasarnya, kehilangan karyawan yang handal memang wajar jika ditakutkan oleh sebuah perusahaan karena dengan mempekerjakan mereka yang handal maka otomatis perusahaan akan berjalan dengan baik.

Karyawan yang memiliki skill mumpuni dan bisa dipercaya biasanya tidak banyak dalam suatu perusahaan dan mungkin karena itulah, perusahaan akan berusaha dengan keras mempertahankan mereka yang dianggap handal tersebut. Hal seperti ini wajar terjadi, namun sebenarnya perusahaan tidak perlu terlalu takut jika seandainya kehilangan mereka.

Sedikitnya karyawan handal dalam sebuah perusahaan biasanya disebabkan karena para pengusaha enggan untuk berbagi ilmu dengan para karyawannya dan tidak ingin nantinya para karyawan ini bisa menjadi pesaing usaha mereka. Keengganan berbagi ilmu pada seluruh karyawan pada bidangnya masing-masing inilah yang akan menyebabkan mereka para pengusaha sulit untuk menciptakan karyawan yang handal. Pemerataan keahlian pada dasarnya menjadi salah satu kunci penting untuk keberlanjutan perusahaan.

Padahal semakin banyak karyawan handal di dalam suatu perusahaan, selain semakin baik kinerja perusahaan, akan membuat para pengusaha tidak takut kehilangan karyawan yang bisa diandalkan. Biarkan para karyawan yang sudah merasa pintar keluar dari perusahaan lalu bekerja di perusahaan lain atau bahkan membuka usaha sendiri.

Karena, rata-rata yang dilihat oleh klien adalah perusahaanya, bukan personal karyawannya. Klien akan melihat, bahwa keahlian yang dimiliki oleh karyawan adalah hasil dari sebuah proses yang telah diciptakan dalam perusahaan tersebut. Sekali lagi, bukan personalnya, namun organisasinya yang dilihat oleh klien.

Namun, perusahaan juga harus menyadari mengapa klien memiliki rasa kepercayaan terhadap salah satu karyawan. Perusahaan harus mempelajari, mengapa klien tersebut lebih percaya terhadap karyawan tersebut ketimbang karyawan lain. Kata kuncinya adalah janji dan nilai/ value. Bila klien telah melekat kepada salah satu karyawan, lebih disebabkan karena klien tersebut tidak memperoleh realisasi janjinya dari karyawan lain, maka sesungguhnya risiko dapat diminimalkan dengan perbaikan sistem internal perusahaan.(DD)