Akhir-akhir ini profesi seorang Public Relations (PR) sedang naik daun, kesadaran perusahaan dan instansi akan pentingnya kehadiran PR membuat banyak para pencari kerja beradu peruntungan menjadi PR handal di berbagai perusahaan atau instansi Pemerintah. Tak heran jika kemudian profesi PR sangat menjanjikan.
Namun untuk menjadi seorang PR yang tangguh dan bisa diandalkan, ternyata tidak mudah. Sebab seorang PR tidak hanya memberikan layanan kepada satu stakeholder saja melainkan juga harus bisa melayani publik atau konsumen. Inilah yang kemudian populer dengan sebutan “Marketing PR”.
Jadi bila saat ini Anda menganggap bahwa PR itu hanya berhubungan dengan media saja, sebaiknya anggapan itu harus diubah. Pasalnya PR ternyata juga harus mampu berhubungan dengan Pemerintah, melalui strategy government relations, termasuk dengan para investor perusahaan atau investor relation. Belum lagi seorang PR juga harus membangun relasi internal dengan jajaran Direksi, managerial sampai pegawai di perusahaan atau internal relation.
Dengan banyaknya cakupan pekerjaan itu, maka tak mengherankan bila PR harus luwes dalam berkomunikasi. Seorang PR juga harus cermat dan cerdas dalam menganalisa setiap persoalan komunikasi yang berkembang. Baik itu terhadap kebijakan eksternal seperti peraturan Pemerintah, perbankan, asosiasi sampai soal hukum atau undang-undang, sehingga bisa memberikan masukan kepada segenap jajaran direksi langkah apa yang harus dilakukan dalam merespon keadaan yang sedang berkembang.
Selain itu, seorang PR juga harus lincah dan cakap dalam menjalin komunikasi intensif baik itu ke atas seperti ke jajaran Direksi atau managerial, komunikasi ke samping dengan para supervisor, kepala bagian atau sesama rekan kerja, maupun komunikasi ke bawah seperti buruh pabrik. Ditambah lagi harus menjalin hubungan komunikasi ke luar dengan stakeholder terkait seperti dengan Pemerintah, para investor dan yang lainnya.
Dan yang terpenting lagi harus kreatif atau kaya ide-ide yang out of the box dalam menciptakan berbagai strategi komunikasi yang tepat dan dibutuhkan perusahaan. Jangan sampai PR tidak ada ide terlebih jika perusahaan sedang menghadapi masalah yang pelik dan urgent untuk diselesaikan.
Berikut ini adalah lima hal yang harus dimiliki seorang PR agar semakin kompeten dan memberikan nilai tambah bagi para stakeholder.
1. Clear Thinking Clean Execution
Sebelum memberikan rekomendasi ke jajaran Direksi atau manajemen, seorang PR harus mampu berpikir secara jernih terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan. PR harus menganalisa dari berbagai sisi baik dari tantangan yang dihadapi, objektif, kekuatan, kelemahan untuk kemudian bisa merumuskan strategi komunikasi yang tepat. Dengan begitu PR bisa melakukan eksekusi atas strategi komunikasi yang sudah dibuat dengan baik dan tepat sasaran.
2. Strategic Thinking
Kemampuan analisa yang baik sangat dibutuhkan oleh seorang PR termasuk menganalisa kebutuhan atau permintaan baik dari para stakeholder, jajaran Direksi, masyarakat, media massa, Pemerintah, investor dan yang lainnya. Jika semua kebutuhan sudah dianalisa maka PR bisa menyusun konten-konten komunikasi yang tepat dan bisa dicerna dengan baik tanpa menimbulkan prasangka baru atau penafsiran atas konten komunikasi tersebut.
3. Berani
Dalam banyak hal, PR juga harus belajar case study. Biasanya ada banyak studi kasus yang bisa dijadikan bahan pertimbangan sebelum membuat strategi komunikasi. Dengan banyak memahami atas berbagai kasus PR yang terjadi di tempat lain, maka PR bisa berani membuat keputusan yang out of the box. Semakin kreatif dalam menghasilkan ide komunikasi maka PR itu akan menjadi sosok yang semakin diperhitungkan di masa depan.
4. Relevan
Hal yang utama dari seorang PR adalah melaksanakan strategi komunikasi yang sudah dibuat secara relevan. Artinya apakah setiap strategi tersebut berkaitan langsung dengan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi atau malah membuat masalah makin pelik? Jika semakin pelik maka sebaiknya di-review kembali mana yang kurang relevan untuk kemudian dicari penyelesaiannya dengan baik.
5. Make a Different
Berani menjadi beda adalah salah satu sikap handal dari seorang PR profesional. Dia bisa menemukan ceruk baru atau niche market, mendapatkan channel yang di luar dugaan, sehingga strategi yang dihasilkan jadi terlihat berbeda dengan kommpetitor lain. Yang tidak kalah pentingnya adalah seorang PR harus rutin update dengan perkembangan jaman seperti teknologi, sosial, budaya, dan lainnya. (AHM)