Meski Kinerja Menurun, Tetap Berpeluang Jadi Juara ARA

ilustrasi
Perusahaan yang mengalami penurunan kinerja bisa saja meraih nilai tertinggi dalam ARA. | istimewa

Kinerja perusahaan Anda menurun? Khawatir tak bisa berkompetisi dalam ajang Annual Report Award (ARA)? Sejumlah pengamat ekonomi memang memperkirakan banyak industri yang akan mengalami penurunan kinerja dikarenakan faktor adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Bagi perusahaan yang mengalami pertumbuhan kinerja tentunya menyusun Annual Report akan menjadi lebih mudah dibandingkan perusahaan yang mengalami penurunan kinerja. Penyusunan dan pemilihan kata-katanya harus hati-hati betul. Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah apakah penurunan kinerja perusahaan dapat mempengaruhi nilai annual report dari sebuah perusahaan yang mengikuti Annual Report Awards.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Annualreport.id kali ini melansir tulisan Fakhrurroji Hasan, Corporate Communication dan Public Relation Bank DKI Jakarta, yang juga salah seorang tim penyusun Annual Report perusahaan keuangan daerah tersebut, dan sudah empat kali berturut-turut annual report yang disusunnya meraih Juara 1 ARA untuk kategori BUMD Listed.

Dalam blognya fakhrurrojihasan.wordpress.com, Fakhrurroji menulis, perusahaan yang mengalami penurunan kinerja bisa saja meraih nilai tertinggi dalam ARA asalkan pertama, penurunan kinerja tersebut terjadi lebih karena faktor eksternal, misalnya faktor kondisi perekonomi global yang juga mengalami pelambatan.

Kedua, penurunan kinerja terjadi bukan karena adanya kelalaian pengelolaan seperti misalnya banyaknya perkara hukum yang menggerus permodalan perusahaan. Ketiga, tergantung dari perusahaan yang berada dalam kategori penilaian ARA. Jika ada perusahaan dikategori yang sama juga mengalami penurunan kinerja, besar kemungkinan perusahaan tersebut masih  punya peluang untuk mendapatkan prestasi di ARA, tapi jika ada perusahaan lain dikategori anda memiliki pencapaian kinerja yang jauh lebih baik, maka perusahaan tersebut harus memaksimalkan keterbukaan informasi, terutama mengenai kenapa penurunan kinerja itu terjadi.

Menurut Fakhrurroji, selain penurunan kinerja keuangan, faktor lain yang dapat mempengaruhi penilaian juri ARA adalah adanya permasalahan hukum yang signifikan.

“Saya pernah melihat sekilas dan mengintip juri Annual Report Awards begitu kritisnya terhadap perusahaan yang memiliki permasalahan hukum yang signifikan jumlah kerugiannya. Permasalahan hukum yang signifikan bisa jadi dapat mengindikasikan adanya kelemahan terhadap penerapan tata kelola perusahaan,” katanya.

Faktor lain yang sering menjadi handicap adalah perusahaan yang belum mendaftarkan sahamnya di bursa, juga akan memiliki potensi nilai yang tidak semaksimal perusahaan terbuka. Memang dalam ARA, ada perbedaan kategori listed dan non listed, tapi pun di kategori listed ada juga perusahaan yang belum mendaftarkan sahamnya dan baru mendaftarkan obligasi sub ordinasinya saja. Ini merupakan pengaruh signifikan. Tapi contohnya banyak perusahaan yang belum terbuka mampu mengalahkan nilai perusahaan terbuka.

Menurut pria kelahiran 1984 ini, Annual Report Awards di Indonesia lebih berbasis kepada penilaian keterbukaan informasi dan juga lebih menekankan pada aspek pelaporan tata kelola perusahaan daripada aspek pelaporan kinerja keuangan. Karena itu, bagi perusahaan yang mengalami penurunan kinerja keuangan, tidak ada masalah sebenarnya asalkan perusahaan tersebut tetap mengkomunikasikan dan mengungkapkan keterbukaan informasi dan maksimalkan upaya perbaikan kinerja dan penguatan tata kelola perusahaan.