Merangkai Strategi Komunikasi Perusahaan

ilustrasi
ilustrasi | 123RF.com

Komunikasi menjadi hal yang cukup penting untuk menjalin hubungan baik antara semua pihak. Untuk sebuah perusahaan, komunikasi yang baik akan menghasilkan kualitas kegiatan bisnis yang baik pula. Bahkan komunikasi bisa menjadi sarana bertukar pendapat dan saran dalam membangun bisnis demi kemajuan perusahaan.

Untuk itu, dibutuhkan sebuah perencanaan strategi komunikasi yang efektif, dan efisien guna memberikan kontribusi yang luar biasa pada keberhasilan. Dimana strategi komunikasi ini dapat direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki target audiensi khusus, serta di desain dan disampaikan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Namun, strategi ini bisa berubah oleh aturan, praktik organisasi, atau perilaku individu. Pada dasarnya, komunikasi ini seharusnya direncanakan secara strategis, namun pada praktiknya banyak yang kurang begitu memperhatikan.

Melalui komunikasi yang direncanakan secara strategis, dari sisi target, audiensi, serta pesan akan terklarifikasi, sebelum memutuskan media apa yang dipilih untuk menyampaikan pesan komunikasi. Memang tidak mudah seperti yang dibayangkan, pasalnya komunikasi juga memerlukan sebuah analisa agar tercapai hasil yang diharapkan oleh Perusahaan guna membangun citra positif perusahaan kepada semua pemangku kepentingan.

Terkait dengan komunikasi, dalam suatu perusahaan, peran humas (hubugan masyarakat) menjadi salah satu pemegang kendali agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Humas dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif. Bahkan Humas juga cukup berperan dalam memperkenalkan perusahaan ke mancanegara dengan tetap harus berkomitmen untuk menjaga nama baik Indonesia di luar negeri.

Ada yang menarik dari konsep komunikasi yang dirilis pertama kali oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) di bawah komando Agung Laksamana. Yakni tentang konsep Indonesia Bicara Baik, yang ditulis oleh Muhammad Sufyan.

Dimana terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan insan humas seluruh Indonesia agar bersama mengampanyekan sekaligus melakukan Indonesia Bicara Baik. Pertama, menerapkan komitmen pribadi dengan berperan nyata dan sungguh-sungguh dalam upaya membangun reputasi Indonesia melalui pembangunan komunikasi yang terbuka. Humas justru yang harus bisa membangun ruang diskusi dengan siapapun, terutama oponen kita.

Kedua, menjaga prilaku komunikasi. Ini bisa dimulai dengan antara lain tidak melakukan tindak atau mengeluarkan ucapan yang cenderung merendahkan martabat, klien, pimpinan dan lembaga, maupun mantan klien, mantan pimpinan, dan mantan lembaga.

Ketiga, menjaga integritas komunikasi. Antara lain tidak melibatkan diri dalam tindak memanipulasi integritas media massa sebagai mitra kerja. Juga, tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau yang menyesatkan melalui media, sehingga dapat menodai profesi kehumasan.

Sebagai ujung tombak komunikasi di sektor apapun, humas adalah tumpuan dalam menciptakan iklim komunikasi yang lebih baik ke depannya. Sekeras apapun tantangan yang dihadapi, semua bisa diluruhkan dengan kesamaan persepsi via komunikasi.(DD)