Mengemas “Wajah” Laporan Tahunan

IDR
Ilustrasi | IDR

Saat ini laporan tahunan bukan lagi diperuntukan hanya untuk kepentingan internal perusahaan dan mitra bisnis, namun sudah menjadi alat informasi atau komunikasi perusahaan kepada publik. Tujuannya untuk menarik kepercayaan publik akan produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Serta untuk menumbuhkan kepercayaan pada para pelaku bisnis sebagai sarana untuk membuka peluang kerjasama.

Begitu banyaknya data yang disampaikan dalam sebuah laporan tahunan kadang berpotensi menimbulkan kejenuhan bagi pembacanya. Jangankan untuk menganalisa, untuk membaca sekilas pun kadang sudah melelahkan mata. Nah, disinilah peran visualisasi atau grafis sangat diperlukan. Pengerjaan laporan tahunan harus dikemas sedemikian rupa, berpadu dengan tata letak foto serta ilustrasi yang tidak membosankan.

Salah satu faktor yang membuat laporan tahunan itu membosankan karena isinya sendiri sebagian besar tabel dan chart. Peran desainer grafis disini sangat menentukan menarik atau tidaknya sebuah laporan tahunan itu. Desain laporan tahunan yang baik juga bisa mencerminkan kerapihan dan profesionalitas dari kinerja sebuah perusahaan sehingga jauh lebih dipercaya oleh publik. Idealnya pengerjaan laporan tahunan ini tidak dikerjaan oleh banyak orang, cukup dengan mempercayakanya pada tim ahli yang berkompeten atau menggunakan jasa digital agency yang terpercaya akan mempermudah dalam pengerjaanya.

Desain laporan tahunan seringkali menyita energi dalam pembuatannya. Setelah tema didapat, perwajahan dan tata letak menjadi agenda pekerjaan berikutnya yang potensial menjadi bahan diskusi panjang dan cenderung tidak berujung. Seorang desainer grafis juga harus dipahamkan betul mengenai identitas korporat, gaya yang dikehendaki dan lain sebagainya. Terlebih jika para atasan memiliki selera yang sulit dipertemukan. Untuk masalah ini, biasanya pesoalan perwajahan menjadi isu yang menentukan dalam kecepatan penyelesaian buku laporan tahunan.

Meski terlihat bahwa desain bukanlah komponen ‘penting’ dalam struktur nilai laporan tahunan dalam Annual Report Award (ARA), namun desain dalam pesan tercetak memiliki makna tersendiri. Bahkan desain memiliki ‘fungsi’ tersendiri, yang membuat ‘material komunikasi tercetak’ tersebut memiliki tingkat keterbacaan tinggi (easy to read), mudah dijelajahi (easy to navigate) dan mudah dipahami (easy to understand).

Secara tidak langsung desain tetap memberi ‘nilai’ untuk laporan tahunan bagi segenap pembaca. Karena perwajahan dan tata letak yang nyaman tetap akan menjadi pilihan para juri ARA. Dengan menimbang sisi penting konten dan desain, perlu dicari sebuah definisi atau pemahaman tentang desain yang baik pada sebuah laporan tahunan. Desain laporan tahunan seharusnya tidak terlalu simple atau berlebihan sehingga justru terkesan ingin mengelabui pembaca dengan gambar dan ilustrasi.

Apalagi desain yang terkesan sembrono, dari tinjauan makna, bisa ditangkap sebagai ketidakprofesionalan sebuah perusahaan. Desain, foto serta ilustrasi mutlak harus menjelaskan isi jika dilihat dari kacamata ilmu ‘presentasi’ maupun pembentuan kesan dalam ranah komunikasi. Semuanya harus dalam kontrol sehingga tidak menenggelamkan makna esensi dari laporan tahunan.(DD)