Dalam konteks korporasi, budaya perusahaan erat kaitannya menjadi salah satu faktor yang paling menentukan iklim usaha. Mulai dari disain ruangan, etos kerja karyawan, cara berkomunikasi antar sesama, tools yang digunakan untuk bekerja, bagaimana hasil dari pekerjaan disajikan, bagaimana pekerjaan didelegasikan, dan beragam aktifitas lainnya yang merupakan ekspresi dari budaya perusahaan.
Budaya perusahaan adalah salah satu faktor yang menjadi dasar keberhasilan transformasi, merger, integrasi, pertumbuhan yang agresif, atau pun inisiatif strategis lainnya. Ini membutuhkan pemikiran, konsep, kemauan, komitmen, dan juga ketekunan dalam membangun dan mencapai budaya yang kuat di tengah perkembangan bisnis yang kerap berubah.
Dalam dunia bisnis yang kerap berubah dengan cepat menjadikan kebutuhan akan budaya perusahaan sebagai salah satu aspek terpenting, dan senantiasa memikirkan cara memanfaatkan kekuatan ini untuk mendukung strategi bisnis yang agresif. Tidak hanya sebatas pengertiannya saja, kata budaya perlu dilihat dari berbagai aspek sehingga dipahami betul bagaimana perannya dalam struktur perusahaan dan fungsinya dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Setiap elemen dalam perusahaan harus mampu mengaplikasikan tema budaya perusahaan ke dalam isu-isu bisnis yang dihadapi di lapangan, sehingga proses penyelarasan antara budaya dan strategi perusahaan dapat berjalan beriringan.
Melihat persaingan di era global yang semakin tinggi, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu cara yang efektif untuk dilakukan adalah memiliki budaya perusahaan yang unggul. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki modal untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Bukan hanya berfokus pada masalah produksi dan teknologi, tetapi juga sistem pengelolaan perusahaan untuk melakukan produksi.
Berdasarkan definisi budaya perusahaan menurut Denison, Daniel R (1990:2), budaya sendiri juga dapat dilihat dari empat aspek, yaitu:
- Aspek keterlibatan
Tingkat keterlibatan yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan rasa tanggung jawab yang secara tidak langsung meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan tercipta dengan sendirinya, dimana sangat penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan.
- Aspek konsistensi
Konsistensi menekankan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan termasuk masalah komunikasi, kerja sama dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi dan penghargaan terhadap prestasi. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap pencapaian tujuan organisasi dan perlu dibangun atau dikembangkan secara konsisten.
- Aspek adaptabilitas
Adaptabilitas sangat penting untuk mempermudah proses penyesuaian di dalam perusahaan terhadap berbagai perubahan lingkungan yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dan juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan.
- Aspek misi
Menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari perusahaan bagi para karyawannya
Budaya perusahaan tidak hanya menjadi salah satu variabel yang berhubungan dengan penentuan peningkatan kinerja perusahaan, tetapi memiliki fungsi di dalam suatu perusahaan antara lain memiliki suatu peran dalam batas-batas tertentu yaitu menciptakan perbedaan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Prinsip keselarasan antara budaya perusahan dan strategi perusahaan adalah suatu kemutlakan. Keselarasan antara visi, budaya perusahaan, dan perilaku yang diharapkan akan sangat bergantung pada semua elemen perusahaan. Dimana unsur-unsur budaya perusahaan juga meliputi pemikiran atau ide, tindakan dan hasil dari tindakan tersebut.(DD)