Membangun Kepercayaan Melalui Manajemen Risiko

ilustrasi
ilustrasi | chandra/annualreport.id

Manajemen risiko menjadi penting bagi sebuah perusahaan di era perekonomian yang membutuhkan perlindungan bisnis seperti sekarang ini. Ada kalanya sebuah perusahaan dihadapkan dengan sebuah kondisi dimana harus mengambil sebuah keputusan penting yang berhubungan dengan masa depan perusahaan.

Dengan manajemen yang baik, secara tidak langsung dapat menimbulkan kepercayaan publik, terutama dari para pemangku kepentingan (stakeholder). Ini sangat penting, pasalnya kepercayaan publik cukup dibutuhkan bagi sebuah perusahaan untuk kelangsungan bisnis mereka.

Langkah yang logis dan strategis tentu merupakan sebuah keharusan bagi sebuah perusahaan. Artinya, sebaiknya perusahaan tidak terlalu banyak melibatkan emosi dalam mengambil keputusan. Jika tidak, bisa jadi keputusan yang diambil akan membawa dampak negatif terhadap masa depan perusahaan. Dalam hal ini, untuk mengambil sebuah keputusan perlu memikirkan semua aspek dan konsekuensi dari keputusan tersebut termasuk risiko yang mungkin harus ditanggung sebagai akibat dari keputusan yang diambil. Ini merupakan satu konsep yang disebut sebagai manajemen risiko atau risk management.

Manajemen risiko sendiri adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah risiko dan menentukan dengan tepat penanganan risiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari risiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko

Berbicara mengenai manajemen risiko, kita mungkin lebih banyak membahas mengenai risiko-risiko dalam hal finansial mengingat teori-teori mengenai manajemen risiko sendiri banyak terkait dengan ilmu ekonomi, terutama manajemen.

Dalam praktiknya, langkah yang harus diperhatikan antara lain:

Mengidentifikasi Risiko

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi terhadap risiko yang timbul. Ketika sebuah keputusan penting akan di ambil, sebaiknya berpikir mengenai risiko yang mungkin muncul sebagai dampak dari keputusan tersebut. Dengan mengidentifikasi risiko yang mungkin muncul, minimal perusahaan akan lebih siap dalam menghadapi risiko tersebut.

Mengukur Risiko

Setiap pengambil keputusan, harus pandai mengukur risiko yang mungkin akan hadapi. Maksud dari pengukuran ini adalah seberapa besar kerugian ataupun kerusakan yang didapatkan sebagai konsekuensi dari keputusan yang telah diambil.

Mengontrol Risiko

Dengan kemampuan dalam manajemen resiko yang baik, sebuah perusahaan biasanya akan dapat mengontrol risiko tersebut agar tidak membawa dampak yang lebih buruk. Kontrol ini tentu tidak dapat dilepaskan dari dua hal yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu identifikasi dan pengukuran.

Satu hal yang paling penting terkait dengan manajemen risiko adalah setiap keputusan yang diambil tidak akan lepas dari konsekuensi, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan kemampuan manajemen risiko, sebuah perusahaan tentu dapat menghidar dari munculnya permasalahan baru yang mungkin lebih besar dan rumit. Oleh karena itu, manajemen risiko harus didasarkan pada pemikiran yang logis, bukan keputusan emosional.(DD)