Ingin Menang Lomba ARA? Pahami Dulu Kriterianya

ilustrasi
Ilustrasi | Candra/Annualreport.id |

Sekarang ini, banyak perusahaan baik BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), dan swasta yang berlomba-lomba untuk mengikuti ajang lomba Annual Report Award (ARA). ARA sendiri merupakan ajang lomba penulisan laporan tahunan yang digelar setiap tahunnya.

Kriteria penulisan laporan tahunan saat ini mengacu pada kriteria yang dikeluarkan oleh panitia ARA. Setiap tahun kriteria tersebut semakin disempurnakan. Namun satu hal yang pasti, kriteria good corporate governance (GCG) semakin besar.

Dalam buku 22 Kiat Penulisan Laporan Tahunan Berdasarkan Tuntunan GCG dan Kriteria ARA, dijelaskan, sebaiknya jangan terpaku dengan kriteria yang tercantum dalam ARA. Kita harus memahami secara komprehensif apa yang diinginkan oleh panitia dan tim penilai. Salah satu pola berpikirnya, adalah kita harus berani untuk think out of the box diluar kriteria yang sudah ditetapkan.

Dalam perspektif lain, kita harus bisa menyajikan semacam informasi beyond compliance. Hal ini kami kira tidak sulit, mengingat sebenarnya banyak hal yang dapat diungkapkan oleh perusahaan, namun seringkali perusahaan tidak menyadari bahwa jika hal ini diungkapkan, akan memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

Sekali lagi, kami ingin menekankan bahwa kriteria ARA pada hakikatnya merupakan standar paling minimal, jadi memang itu yang harus dipenuhi. Jika perusahaan ingin menjadi juara, harus menyajikan informasi-informasi lain yang baru yang berbeda dengan perusahaan lain. Beberapa contoh dapat disajikan sebagai berikut:

1. Penyajian agenda rapat Direksi dan Dewan Komisaris

2. Uraian mengenai remunerasi komite-komite Dewan Komisaris

3. Uraian mengenai unit kerja yang menjalankan manajemen risiko, SDM, K3, CSR dll

4. Uraian mengenai penghargaan yang diterima Direksi dan Dewan Komisaris

Menarik kan? Silakan dicoba dan dilihat lagi kriteria ARA. Hal-hal apa saja yang bisa kita out of the box.(DD)