Ingin Menang ARA? Coba Langkah ini!

Ilustrasi
Ilustrasi | Istimewa

Annual Report Award menjadi salah satu ajang pembuktian akuntabilitas dan transparansi kinerja sebuah perusahaan kepada publik atau stakeholders. Tak mengherankan bila perusahaan-perusahaan, baik yang listed di Pasar Modal maupun tidak, berlomba-lomba agar dapat menjuarai ajang yang digelar oleh delapan instansi Pemerintahan, salah satunya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena selain prestise, ARA juga mampu  menjadi media untuk meraih kepercayaan publik. 

Bagi perusahaan yang belum pernah menang dalam ajang ARA atau bahkan belum sama sekali menjadi finalis mungkin penasaran karena usaha yang maksimal telah dilakukan, bahkan kadangkala perusahaan meng-hire copywriter (independent consultant) untuk membantu menyusun laporan tahunan. Namun hasilnya belum juga sesuai dengan harapan. 

Tips pertama yang harus diperhatikan, ada baiknya sebuah perusahaan mempersiapkan laporan tahunan mereka dari jauh-jauh hari, yakni sebelum jatuh tempo waktu pendaftaran. 

Sejak jauh hari, perusahaan menyiapkan dan menyusun segala dokumen dan data informasi Perusahaan yang harus dimuat di buku laporan tahunan. 

Perusahaan sudah harus melakukan dokumentasi data dengan baik. Artinya bahwa dokumentasi seluruh aktivitas perusahaan harus tersusun dan tersimpan dengan baik sehingga mudah ditemukan ketika diperlukan dalam menyusun laporan tahunan. 

Ada baiknya, setiap fungsi unit kerja yang ada di perusahaan sebaiknya mulai merapikan laporan dan dokumentasi seluruh aktivitas dari awal tahun hingga akhir tahun. 

Kedua, agar dapat menjuarai ARA, Perusahaan harus memperhatikan kriteria-kriteria penilaian ARA. Perlu diketahui, setiap tahun, kriteria ARA kerap berubah.

Ketiga, Perusahaan sebaiknya mempersiapkan tema untuk laporan tahunan mereka. Tema menjadi sangat penting karena mencerminkan dinamika perusahaan ketika itu. Tema ini bisa didiskusikan dengan pihak internal perusahaan yang terlibat pembuatan buku laporan tahunan atau dengan pihak yang turut membantu menyusun laporan tahunan, karena berkaitan dengan konsep pengemasan konten dan design laporan tahunan tersebut.

Bila penyusunan buku laporan tahunan tersebut dilakukan oleh pihak internal perusahaan, maka tidak ada salahnya mereka mengikuti training atau pelatihan penulisan laporan tahunan yang diselenggarakan oleh lembaga independen. 

Lewat training, kita bisa mengetahui kekurangan buku laporan tahunan yang pernah disusun, selain itu juga akan memperkaya hasanah dalam proses penyusunan laporan tahunan serta mendapatkan success story dari para pemenang ARA. 

Jika perusahaan telah menunjuk pihak luar untuk menyusun buku laporan tahunannya, sebaiknya pula pihak perusahaan secara intens melakukan komunikasi dengan pihak penyusun buku laporan tahunan tersebut, sehingga terjalin sinergi yang saling diharapkan antara kedua belah pihak. (DD)