WIKA Gedung Garap Proyek Pembangunan Masjid Al-Jabbar Rp511 Miliar

ilustrasi
Tim proyek pengerjaan Masjid Al-Jabbar dari WIKA Gedung, saat meninjau lokasi | Dok. WIKA Gedung

PT WIKA Gedung Tbk (WEGE) tengah menggarap proyek pembangunan Masjid Al-Jabbar dengan nilai kontrak mencapai Rp511 miliar. Nilai tersebut, merupakan kontrak pembangunan tahap I, yang masih akan berlanjut pada tahap selanjutnya.

Project Manager WIKA Gedung untuk proyek masjid Al-Jabbar, Dwi Purnomo, mengatakan bahwa pihaknya siap untuk ikut dalam tender selanjutnya. “Setelah ini ada tender lagi, kami ikut lagi,” ujar Dwi, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Senin (17/9/2018).

Menurut Dwi, ada satu tahap lagi, sehingga jika di total, nilai kontrak proyek pembangunan Al-Jabbar bisa lebih dari Rp1 triliun. Adapun lingkup tahap pertama berupa pekerjaan struktur, arsitektur, mechanical, electrical dan plumbing.

Hingga saat ini, lanjut Dwi, perkembangan proyeknya sudah sekitar 49%, manajemen pun optimistis tahap pertama tuntas sesuai jadwal, akhir tahun ini. Sedangkan lingkup tahap II dikatakan akan cenderung soal sentuhan terakhir di luar pengerukan dan pengaliran air di sekelilng masjid, dengan target penyelesaian akhir 2019.

Dwi menambahkan, proyek Al-Jabbar ini bisa dibilang menjadi salah satu proyek tersulit bagi Perseroan, karena harus menyambung lengkung bentang panjang untuk struktur hampir seluas lapangan sepakbola tersebut.

Dijelaskan, total luas area dalam masjid yakni 21.799 meter persegi, meliputi lantai dasar (termasuk museum), lantai satu yang bisa menampung 9.800 orang, dan lantai mezanin yang untuk 3.100 jamaah perempuan. Adapun luas area luar masjid mencapai 17.429 meter persegi yang terdiri atas koridor dan selasar terbuka yang bisa memuat 3.600 orang, serta plasa masjid untuk 16.300 jamaah.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan WIKA Gedung, Bobby Kusuma, mengatakan bahwa perkembangan pembangunan masjid di kawasan Bandung timur itu sudah sesuai jadwal.

“Dengan sistem pekerjaan yang kami terapkan, kami harus menghormati waktu pengerjaan yang telah disepakati kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Bobby, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com, Senin (17/9/2018).

Bobby menambahkan, Masjid Al-Jabbar akan menjadi masjid yang diramaikan jamaah, sekaligus turis wisata religi. Dengan kapasitas yang besar, diperkirakan kawasan masjid bakal dipadati lalu lintas manusia. Oleh karena itu, diperlukan kualitas bangunan terbaik yang mengedepankan kenyamanan serta keselamatan.

“Pengutamaan lingkungan sehat dan menjaga keselamatan mulai dilakukan bagi karyawan dan warga sekitar sejak pembangunan proyek berlangsung. Kami selalu mengedepankan metode kerja yang terbaik, dengan adanya tim quality control yang memantau setiap pekerjaan dan perkembangan. Sisi keselamatan tentu menjadi perhatian penting, dimulai sejak proses pembangunannya saat ini,” tuturnya.(DD)