WIKA Beton Cetak Laba Bersih Rp429,01 Miliar

ilustrasi
Wika Beton bukukan kinerja positif | Dok. WIKA Beton

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton, mencatat pertumbuhan laba bersih pada kuartal III/2018 menjadi Rp279,80 miliar dari Rp220,48 miliar pada kuartal III/2017.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2018, yang dipublikasikan melalui laman Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dilansir Bisnis.com, Senin (29/10/2018), WIKA Beton berhasil mengantongi pendapatan Rp4,10 triliun. Pencapaian tersebut naik 19,86% dari periode yang sama tahun lalu Rp3,42 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan sebesar 19,03% dari Rp2,99 triliun menjadi Rp3,56 triliun. Di sisi lain, beban usaha tercatat naik 31,78% secara tahunan pada kuartal III/2018. Jumlah beban usaha naik Rp87,33 miliar menjadi Rp115,08 miliar. Dari situ, laba usaha yang dikantongi WIKA Beton tercatat Rp429,01 miliar atau naik 23,99% dari Rp345,99 miliar pada kuartal III/2017.

Dari laporan keuangan Perseroan kuartal III/2018, yang dikutip Kumparan.com, Senin (29/10/2018), WIKA Beton membukukan penjualan sebesar Rp4,11 triliun. Angka itu naik 19,83% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp3,43 triliun.

Sementara itu arus kas operasi positif sebesar Rp154,91 miliar. Hasil yang positif ini mengalami kenaikan hingga 43,75% dibanding  periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp107,76 miliar. Selanjutnya, WIKA Beton memperkirakan arus kas operasi akan terus positif hingga akhir tahun 2018.

Pertumbuhan laba Perseroan di dukung oleh perolehan kontrak baru yang tercatat sebesar Rp5,38 triliun. Nilai kotrak tersebut mengalami kenaikan 28,10% atau sebesar Rp1,18 triliun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp4,20 triliun.

Dengan perolehan omset kontrak baru tersebut di tambah dengan carry over atau kontrak lanjutan dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,23 triliun, maka total kontrak yang dihadapi Perseroan mencapai Rp10,61 triliun. Dari capaian ini, WIKA Beton pun optimistis mencapai target total kontrak dihadapi di akhir tahun sebesar Rp12,9 triliun.

Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru hingga September 2018 ini masih didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 69,66%, disusul proyek di sektor energi sebesar 21,79%, dan sisanya berasal dari sektor properti, industri dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 5,26%, 2,78%, dan 0,51%. (DD)