PT Wijaya Karya Tbk (Wika) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 625,04 miliar sepanjang tahun 2015. Dari keuntungan tersebut, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar kali ini menyetujui untuk membagikan dividen ke pemegang saham senilai Rp 125,01 miliar atau setara 20% dari laba bersih yang diperoleh.
"Pembagian dividen sebesar Rp 125 miliar yang diputuskan RUPS ini setara dengan Rp 20,63 perlembar saham," ujar Direktur Utama Wika, Bintang Perbowo, di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Adapun sisa laba bersih setelah dividen, menurut Bintang, sebesar 1% dari laba bersih atau Rp 6,25 miliar dialokasikan untuk program bina lingkungan. Sedangkan sisanya sebesar Rp 500 miliar akan dijadikan sebagai laba ditahan, yang rencananya akan digunakan untuk keperluan ekspansi perusahaan.
"Laba bersih Wika mencapai Rp 625 miliar atau meningkat 2,77% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 608,15 miliar turut ditopang oleh tumbuhnya total pendapatan sebesar 9,3% di 2015 menjadi Rp 13,62 triliun dari Rp 12,46 triliun di 2014," imbuh Bintang.
Lalu direncanakan, pemegang saham akan menerima dividen paling telat 30 hari sejak putusan hari ini menyetujui membagikan dividen 20% dari total laba bersih yang didapat perseroan. "Realisasi ini sudah sesuai dengan yang diatur perundang-undangan di pasar modal Indonesia," tuturnya.
Dikesempatan ini, pihak Wika juga mengumumkan adanya perombakan susunan jajaran komisaris dan direksi. Di mana posisi Komisaris yang diberhentikan adalah Abdul Rahmat Pelu yang digantikan oleh Eddy Kristanto.
Sedangkan untuk posisi direksi, pemegang saham memberhentikan dengan hormat Budi Harto dari bangku Wakil Direktur Utama sejak 8 April 2016. Tidak hanya Budi, dua orang direksi lainnya pun diberhentikan dengan hormat yaitu Adji Firmantoro dan Yusmar Anggadinata. Keduanya digantikan oleh Antonius N.S Kosasih dan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
(AR)