Perusahaaan tambang milik negara PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam mulai menggandeng PT Pegadaiaan (Persero) untuk meningkatkan penjualan emasnya. Ekspansi ini dilakukan untuk melanjutkan kesuksesan yang digapainya tahun lalu.
Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan, sinergi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja produksi dan penjualan emas saja, tetapi juga untuk mendukung program Pemerintah dalam rangka peningkatan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Antam terus melanjutkan ekspansi bisnis emas di tahun ini, salah satunya melalui sinergi dengan Pegadaian," ujar Tedy dalam keterangan resminya, Senin (11/4/2016).
Kerjasama ini pun diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman dengan Direktur Utama Pegadaian Riswinandi.
Salah satu ruang lingkup kerja sama ini diantaranya adalah meningkatkan penjualan dan distribusi emas batangan logam mulia yang bersertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) yang merepresentasikan jaminan atas kualitas mutu 99,99 % emas serta terciptanya kerjasama yang saling mendukung antar perusahaan.
"Bagi Antam, kerjasama ini diharapkan mampu mendukung kinerja bisnis emas. Sedangkan bagi Pegadaian, sinergi ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan emas logam mulia dan kecepatan distribusi kepada nasabah," papar Tedy.
Sebelumnya, Antam telah membuka 13 Butik Emas LM yang berlokasi di Jakarta (2 butik), Bandung, Surabaya (2 butik), Makassar, Palembang, Semarang, Balikpapan, Banjarmasin, Medan, Bali dan Yogyakarta.
Berbagai inovasi juga telah dilakukan Antam dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat diantaranya adalah meluncurkan produk emas bermotif batik dan jasa depositori emas logam mulia.
Tahun ini, Antam mengincar volume penjualan emas 10,43 ton, lebih rendah 26,43% dari realisasi tahun lalu sebanyak 14,17 ton. Tahun lalu, penjualan segmen operasi emas dan pemurnian berkontribusi sebesar 71,61% atau senilai Rp 7,54 triliun terhadap penjualan bersih Antam Rp 10,53 triliun.
Penjualan itu sendiri tumbuh 46,53% dibandingkan dengan Rp 5,15 triliun pada 2014 yang disebabkan oleh peningkatan volume penjualan sebesar 42,1% kendati harga rata-rata emas turun 4,83%.
Di 2016, Antam menargetkan dapat memproduksi emas sebesar 2,45 ton yang terdiri dari sejumlah lokasi penambangan seperti Pongkor sebesar 1,43 ton serta Cibaliung 1,02 ton. Perseroan berencana memperluas aset komoditas emas pada 2016.
(AR)