Emiten distribusi fesyen, PT Trisula International Tbk (TRIS) pada tahun ini mengalokasilan belanja modal mencapai US$1 juta atau sekitar Rp13,19 miliar.
Direktur Utama TRIS, Lisa Tjahjadi kepada pers di Jakarta, Senin (18/4) mengatakan, belanja modal sebesar US$700-800 tersebut akan digunakan untuk penambahan mesin dan sisanya pembelian tanah untuk kantor baru.
"Alokasi belanja modal ini dari kombinasi kas internal dan pinjaman," katanya.
Adapun hingga kuartal I tahun 2016, emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham TRIS ini telah menggunakan belanja modal sebesar Rp3 miliar yang digunakan untuk melakukan akuisisi tanah seluas 1.400 meter persegi di Ciputat, Tanggerang Selatan.
"Kami berencana menyatukan pabrik dan kantor dalam satu area di Ciputat, Tangerang, dalam rangka efisiensi," jelas Lisa.
Menurut Lisa, lama pembangunan pabrik dan kantor tersebut sekitar 1 sampai 1,5 tahun. "Jika pabrik itu jadi, nantinya kami akan menghemat biaya 2% hingga 3%," katanya.
Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Trisula menyetujui pembagian dividen tahun buku tahun buku 2015 senilai Rp8 per saham atau sebesar total Rp8,32 miliar.
Menurut Lisa, pembagian dividen ini merupakan sekitar 37% dari raihan laba bersih sepanjang 2015 lalu sebesar Rp22,5 miliar. "Sisa dari laba bersih setelah pembagian dividen akan digunakan sebagai laba ditahan (retained earning) untuk mendukung pengembangan perseroan di 2016," katanya. Adapun pembagian dividen tersebut akan dilakukan pada 28 Mei 2016.
Lisa menambahkan, perseroan berhasil melalui 2015 dengan kinerja yang cukup baik, meski banyak tantangan baik dari situasi ekonomi global maupun domestik, seperti adanya pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (US$) serta adanya inflasi yang terjadi sepanjang tahun lalu.
Sepanjang 2015, perseroan membukukan penjualan bersih mencapai Rp859,74 miliar, naik 15,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, laba bersih turun tipis 6,4% menjadi Rp22,5 miliar dari perolehan di 2014.