Terminal 3 Bandara Soetta yang Dikelola AP II Raih Predikat Terbaik

ilustrasi
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyerahkan penghargaan Best Airport of The Year kepada Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dalam ajang Bandara Awards 2018 | Dok. Angkasa Pura II

Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, meraih penghargaan sebagai Bandara Terbaik versi Majalah Bandara. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Jakarta, baru-baru ini.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyisihkan sebanyak 103 bandara (105 Terminal), terdiri dari 13 bandara PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, 15 bandara AP II, dan 75 bandara Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I, II, III dan Bandara Khusus yang melayani Penerbangan Perintis.

Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta), dinilai terpisah untuk masing-masing terminalnya, karena mempertimbangkan jumlah pergerakan penumpang yang besar. Berdasarkan hasil keseluruhan, Dewan Juri menetapkan 20 bandara peraih penghargaan Bandara Award 2018 termasuk Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Meskipun predikat Bandara Terbaik telah diraih oleh T3, tapi peningkatan fasilitas pelayanan dan infrastruktur akan terus dilakukan,” kata President Director AP II, Muhammad Awaluddin, dalam keterangannya yang dilansir laman Perseroan, Rabu (19/12/2018).

Menurut Awaluddin, peningkatan fasilitas infrastruktur serta pelayanan terus dilakukan khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, beberapa diantaranya adalah Revitalisasi Terminal 1 & Terminal 2, Pembangunan east-cross taxiway dan Runway ketiga untuk meningkatkan kapasitas di sisi udara dan juga di sisi darat.

Ke depannya, lanjut Awaluddin, Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengusung konsep Smart Connected Airport di mana nantinya terminal-terminalnya akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas State of the Art Technology yang meliputi konsep Smart Mobility, Smart Security dan Smart Environment.

“Untuk fasilitas konsep Smart Mobility akan meningkatkan Airport Digital Journey Experience dari para penumpang seperti otomatisasi dari Skytrain di mana nanti di 2019 akan driverless serta peningkatan tunggu (headway) menjadi hanya 5 menit, implementasi self check-in counter, self-baggage drop, self boarding gate, penggunaan Internet of Things (IOT) dan fasilitas lainnya di mana flow proses-proses para penumpang di bandara dapat dilakukan secara mandiri,” tutur Awaluddin.

Dari sisi operasional, tambah Awaluddin, pengoperasian penuh dari Airport Operation Control Center (AOCC) dengan konsep Airport Collaboration Decision Making (ACDM) sebagai wadah koordinasi antar stakeholder bandara meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional bandara serta penggunaan Full Body Scanner X-Ray merupakan beberapa fasilitas dengan konsep Smart Security yang nantinya akan hadir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Sedangkan untuk konsep Smart Environment akan mengusung konsep Ecogreen Airport dengan Intelligent Building Management System (IBMS), penggunaan bus listrik serta penggunaan solar panel yang mendukung penggunaan energi baru dan terbarukan. Konsep Smart Connected Airport selaras dengan konsep Industry 4.0 yang dicanangkan Pemerintah yang mengusung otomasi serta Internet of Things (IoT),” tandas Awaluddin.(DD)