PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) memproyeksikan bakal mengantongi laba bersih Rp1,58 triliun pada tahun ini atau tumbuh 8,96% dari periode yang sama tahun lalu Rp1,45 triliun. Optimisme ini muncul dengan adanya proyeksi raihan kontrak baru hingga akhir tahun 2018.
Direktur Keuangan dan Pengelolaan Kapital Manusia PTPP, Agus Purbianto, memproyeksikan dapat mengantongi kontrak baru Rp43 triliun pada akhir 2018. Dari situ, penjualan yang dikantongi Perseroan diprediksi mencapai Rp25 triliun.
Agus menjelaskan, capaian penjualan akhir tahun ini masih tumbuh 16,27% secara tahunan. Tercatat, total penjualan Perseroan senilai Rp21,5 triliun pada 2017. Dengan demikian, dia optimistis Perseroan masih membukukan pertumbuhan laba bersih pada 2018. Pihaknya meyakini mampu mengamankan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp1,58 triliun.
“Iya laba setelah non pengendali naik 8,96% dari sebelumnya (2017) Rp1,45 triliun,” ujar Agus, dalam keterangannya yang dilansir Bisnis.com, Rabu (19/12/2018).
Agus mengungkapkan, sejumlah proyek akan menopang pertumbuhan Perseroan sampai dengan akhir tahun ini. Adapun, pekerjaan tersebut di antaranya Bandar Udara Kulon Progo, Yogyakarta, Runway Bandar Udara Soekarno Hatta, serta proyek mobile plant engineering, procurement, and construction (EPC).
Sementara di tahun depan, Agus menyatakan, kinerja Perseroan cenderung di dorong oleh proyek-proyek carry over. Meskipun Pemerintah menyiapkan anggaran Rp400 triliun untuk infrastruktur 2019, namun tahun politik diperkirakan bakal membuat pertumbuhan kontrak baru cenderung flat.
“Carry over lebih optimistis, terus kontrak baru tahun pemilu kira-kira flat. Jadi lebih banyak di dukung carry over dan kami lebih optimistis untuk mencapai target Rp29 triliun (kontrak),” kata Agus, seperti dikutip Kontan.co.id, Rabu (19/12/2018).
Komposisi kinerja 2019 diperkirakan 80% akan di topang proyek carry over, sedangkan 20% adalah proyek lainnya. Sedangkan proyek Pemerintah yang masih bisa di incar PTPP ke depan, berkisar penyiapan pembangunan jembatan, fasilitas olahraga seperti stadion, pembangunan jalan dan proyek proyek lainnya.
“Kami harus lihat schedule time-nya dulu, karena anggaran Rp400 triliun itu tidak semuanya untuk proyek baru, ada juga untuk proyek carry over seperti bendungan,” jelas Agus.
Agus mengatakan, mengingat tahun depan adalah tahun pemilu maka pengumuman proyek baru infrastruktur diperkirakan baru akan dilakukan usai Pemilihan Presiden (Pilpres) selesai. Untuk itu, PTPP harus memiliki dasar kinerja yang berkualitas agar bisa tetap menghasilkan pendapatan sejak awal tahun depan.(DD)