PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menargetkan dapat menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) Rp86,97 triliun di tahun 2019 ini. Sedangkan pada 2018 lalu, BRI tercatat telah menyalurkan KUR sebesar Rp80,2 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, BRI baru saja memberikan kemudahan fasilitas layanan pinjaman modal usaha bagi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) maupun anggotanya, yakni para petani. Komitmen mendorong ekonomi kerakyatan itu terjalin lewat kerja sama strategis antara BRI dan HKTI yang dilakukan pada Jumat, 18 Januari 2019, di Jakarta.
Kerja sama tersebut terjalin melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Direktur Utama BRI, Suprajarto, dengan Ketua Umum HKTI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
“Sebagai bank yang fokus terhadap usaha mikro serta ekonomi kerakyatan, BRI memiliki keterikatan yang erat dengan sektor pertanian. Kami berupaya memfasilitasi layanan perbankan yang dibutuhkan oleh HKTI dalam upaya pengelolaan keuangan yang lebih optimal,” ungkap Suprajarto dalam keterangannya yang dilansir, Minggu (20/1/2019).
BRI mengaku siap menyalurkan (KUR yang memiliki bunga 7% per tahun kepada HKTI dan petani. Suprajarto menargetkan, lewat kerja sama ini, BRI dapat memenuhi target 60% penyaluran KUR ke sektor produktif. Suprajarto mengaku pada 2018 lalu BRI sudah menyalurkan KUR ke sektor produktif sekitar 43% dari total KUR yang disalurkan.
Meski tidak merinci target penyaluran kredit kepada anggota HKTI, namun Suprajarto mengaku, HKTI memiliki pasar yang besar lantaran HKTI memiliki anggota empat juta petani di seluruh Indonesia.
“Kalau empat juta orang kali KUR Mikro dengan plafon Rp20 juta ya, itu potensi yang luar biasa. Cash management pasti luar biasa, apalagi kalau income mereka makin bertambah otomatis spend mereka lebih besar ya. Tabung besar otomatis potensi tersendiri juga untuk BRI,” jelas Suprajarto.
Sebelum adanya kerja sama dengan HKTI, BRI telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui pemberian akses permodalan berupa KUR, program kewirausahaan pertanian, perhutanan sosial serta penyaluran kartu tani.
“Kami berharap dengan menggandeng HKTI maka kehadiran BRI berikut layanan-layanan unggulan kami semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota HKTI dan seluruh petani. Terlebih saat ini BRI ditunjang oleh 9.798 jaringan kantor, 330 ribu jaringan e channel dan 400 ribu agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia,” pungkas Suprajarto.(DD)