PT Hutama Karya (Persero) atau HK, mulai menggarap jalan tol Palembang-Bengkulu sepanjang 330 kilometer (km) yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp30,8 triliun.
Manajer Proyek Divisi Tol Hutama Karya, Hasan Turcahyo, mengatakan bahwa proyek jalan tol itu akan mulai dikerjakan pada Januari 2019 nanti. Proyek itu akan terhubung dengan empat ruas jalan tol, yakni Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km yang sudah mulai beroperasi, Indralaya-Muara Enim 88 km, Muara Enim-Lubuk Linggau 125 km dan Lubuk Linggau-Bengkulu 95 km.
Saat ini, lanjut Hasan, Perseroan masih melakukan studi kelayakan, analisis dampak lingkungan (amdal), desain awal, dan dokumen perencanaan pengadaan tanah. Setelah itu, Perseroan akan menetapkan lokasi dan pembebasan lahan, sembari mengerjakan konstruksi.
“Dana yang dibutuhkan sekitar Rp100 miliar per km, sama dengan Palindra. Jadi, kalau 308 km, butuh Rp30,8 triliun. Skema pembiayaan, sepanjang Pemerintah masih mampu, 70 persen berasal dari penyertaan modal. Sisanya dari pinjaman lembaga keuangan non bank dan obligasi,” ujar Hasan dalam keterangannya yang dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (17/10/2018).
Hasan mengungkapkan, pembangunan tersebut merupakan bagian dari proyek nasional Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang diprioritaskan pada 2019-2023. Pembangunan tol diyakini akan memangkas waktu tempuh yang diperlukan kedua provinsi saat melintas.
“Saat ini, panjang jalan nasional Indralaya-Muara Enim 143 km, Muara Enim-Lubuk Linggau 193 km, dan Lubuk Linggau-Bengkulu 141 km. Total 477 km lebih panjang jalan nasional Palembang-Bengkulu. Dengan jalan tol, waktu tempuh akan terpangkas,” tuturnya.
Selain itu, kata Hasan, Perseroan juga tengah memfinalisasi dokumen perencanaan pengadaan tanah (DPPT) untuk Tol Palembang-Tanjung Api-api sepanjang 90 km. Sementara, untuk studi kelayakan dan izin lingkungan sedang diproses di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“DPPT target selesai bulan depan. Setelah itu akan melakukan penentuan lokasi bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan. Setelah penentuan lokasi, tanah yang akan dibebaskan nantinya sudah tidak boleh dipindahtangankan,” paparnya.
Hasan menjelaskan, tol Palembang-Bengkulu bakal melewati Bukit Barisan, dan untuk ruas yang melewati Bukit Barisan akan dilengkapi terowongan. “Kalau untuk panjang terowongan belum diputus apakah 6,67 Km atau mengambil jarak terpendek 5,42 km,” kata Hasan, seperti dikutip Detik.com, Rabu (17/10/2018).
Sebagai imformasi, Pemerintah menugaskan Hutama Karya menggarap jalan tol Trans Sumatera. Tol yang nantinya menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.704 km dan terdiri dari 24 ruas jalan tol.(DD)