PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam tengah menganggarkan dana belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sebesar Rp3,4 triliun untuk tahun 2019. Dana ini akan dipergunakan untuk memperkuat kinerja Perseroan di tahun depan.
Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, mengatakan bahwa mayoritas dana tersebut akan dialokasikan Perseroan untuk proyek smelter dan belanja rutin yang dilakukan tiap tahun.
“Capex Rp3,4 triliun untuk beberapa proyek smelter sebagian besar karena kalau yang di Tanjung Buli 13,5 ton itu. Selain itu, smelter untuk kegiatan rutin maintenance,” ucap Arie, dalam keterangannya yang dilansir Wartaekonomi.co.id, Selasa (18/12/2018).
Menurutnya, dana tersebut akan dianggarkan dari kas internal Perseroan yang masih sekitar Rp6 triliun. Namun, tidak menutup kemungkinan Perseroan akan mencari dana dari eksternal.
“Mungkin nanti untuk penyetoran akan cari dana financing untuk smelter grade alumina. Kebutuhan 850 juta dolar, kalau antam 30%, equity 30% kan 10% itu sekitar Rp1 triliun. Dananya dari kas atau perbankan,” jelas Arie.
Sementara itu, Antam baru saja mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai total US$82 juta untuk refinancing dan keperluan belanja modal.
Sekretaris Perusahaan Antam, Aprilandi H Setia, menyampaikan Perseroan mendapatkan kredit investasi dari BNI senilai US$82 juta. Dengan perhitungan nilai tukar rupiah Rp 14.500 per dolar AS, Perseroan mendapatkan pinjaman Rp1,19 triliun.
“Pinjaman itu dipakai untuk refinancing obligasi Rp900 miliar, sedangkan sisanya untuk modal kerja,” tutur Aprilandi, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (18/12/2018).
Dijelaskan, bahwa Antam memiliki Obligasi Berkelanjutan I tahun 2011 senilai Rp900 miliar dan bunga 8,375% per tahun. Surat utang itu jatuh tempo pada 14 Desember 2018.
Adapun, fasilitas kredit dari BNI memiliki tenor 7 tahun dengan suku bunga LIBOR 3 bulan + 2% per tahun. Saat ini, tingkat LIBOR berada di level 2,77%, sehingga bunganya dianggap lebih menarik dibandingkan obligasi terdahulu.
“Alhamdulillah kami mendapatkan bunga yang lebih bagus dan kompetitif, sehingga dapat menurunkan beban keuangan perusahaan,” imbuh Aprilandi.(DD)