PT Pertamina (Persero) langsung bergerak untuk membantu penyediaan Gas Elpiji dan kebutuhan logistik untuk korban gempa tsunami di Palu dan Donggala. Pertamina memasok 441 tabung gas Bright Gas 12 kg dan 70 tabung gas Elpiji 50 kg di Posko Bantuan Pertamina Peduli di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Donggala dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Mutiara.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII Pertamina, M Roby Hervindo, menyampaikan bahwa tabung Elpiji dalam dua ukuran diberangkatkan menggunakan KRI Makassar pada Minggu, 30 September 2018, malam.
“Pertamina terus menyuplai kebutuhan gas Elpiji bagi korban gempa di Palu dan Donggala, dengan menggunakan jalur laut rute Balikpapan-Palu maupun darat Mamuju, Sulawesi Barat. Semua jalur distribusi akan dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat terdampak gempa,” ujar Roby, dalam keterangannya yang dilansir laman Perseroan, Senisn (1/10/2018).
Sebelumnya, Pertamina menyiapkan pasokan 1.000 tabung Bright Gas 12 Kg dan 100 tabung Elpiji 50 kg, namun yang dapat terkirim hanya 511 tabung dan sisanya masih menunggu pengapalan selanjutnya.
Selain tabung gas Elpiji, Pertamina juga menyalurkan bantuan logistik berupa air mineral, beras, mie instan, minyak goreng, biskuit, susu bayi dan ibu hamil, peralatan mandi hingga genset.
“Kami juga akan menyalurkan logistik seperti beras, tenda, air mineral dan lainnya yang sangat dibutuhkan untuk korban bencana,” imbuh Roby.
Mulai Selasa (2/10/2018), bantuan logistik dari Pertamina juga akan di angkut menggunakan pesawat khusus charter Pelita Air dari Balikpapan menuju Palu. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi korban bencana serta para relawan dan pekerja Pertamina di Palu dan Donggala.
“Kami menyalurkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan peralatan mandi selama di pengungsian, peralatan dan makanan bayi, serta tenda dan genset yang sangat dibutuhkan untuk korban bencana,” pungkas Roby.(DD)