Melemahnya permintaan pasar domestik terhadap semen Tonasa membuat anak usaha PT Semen Indonesia tersebut berinisiasi untuk melakukan ekspor. Sebagai langkah awal, Filipina akan menjadi negara pertama yang akan mendapat jatah kiriman semen. Tak tanggung-tanggung, 4.100 ton akan dipasok pada Juni ini.
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Unggul Attas mengatakan, pasar semen Filipina sedang kesulitan memenuhi permintaan semen yang naik tinggi negaranya dan ini menjadi peluang bagi pihaknya untuk meningkatkan porsi ekspor. Bahkan rencananya jika pasar memungkinkan, Semen Tonasa akan melakukan kontrak jangka panjang.
"Sebagai awal, kontrak bisa setahun. Kami melihat peluang ini, karena meski di Filipina terdapat pabrik semen tetapi pertumbuhan ekonominya sedang tinggi sehingga permintaannya naik drastis," ujar Unggul, di Makassar, Jumat (20/5/2016).
Lebih lanjut disampaikan, strategi ekspor ditempuh dalam rangka penetrasi pasar di kawasan ASEAN dan tidak hanya Filipina, pasar potensial lain yang diincar oleh perusahaannya adalah Timor Leste dan Australia. "Kami akan giat ekspor ke Dili. Di sana, Timor Leste meningkat permintaan. Kami akan terus mencari peluang pasar ekspor, tapi tetap hitung biaya," jelasnya.
Sementara alasannya akan menyasar Australia adalah melihat peluang adanya larangan di negeri Kangguru tersebut untuk pembangunan pabrik semen, sehingga permintaan semen di negara tersebut meningkat dan pasarnya semakin terbuka untuk dijamah perusahaannya.
"Karena Australia tidak diizinkan lagi membangun pabrik semen. Kami akan jajaki ke sana. Sementara di dalam negeri permintaan tidak meningkat sehingga kelebihan produksi ini akan kami ekspor," tandas Unggul.
Sebagai informasi, Semen Tonasa mencatatkan penjualan sebanyak 1,55 juta ton pada kuartal I 2016, naik sekitar 3% dari 1,5 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat, sekitar 100 ribu ton dari total penjualan tersebut disumbang oleh penjualan ekspor.
(AR)