Semen Indonesia Catatkan Pencapaian Marketing Sales Sebesar 20,66 Juta Ton

ilustrasi
Produk SMGR merek Semen Gresik | Dok. Semen Indonesia

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatatkan marketing sales semen secara konsolidasi hingga bulan Agustus 2018, mencapai 20,66 juta ton. Penjualan tersebut tumbuh 4,0% secara tahunan jika dibandingkan periode sama  tahun lalu sebesar 19,88 juta ton.

Khusus untuk marketing sales Thang Long Cement Company Vietnam (TLCC) yang merupakan anak usaha SMGR pun masih menunjukkan pertumbuhan 8,9% yoy menjadi 1,74 juta ton hingga Agustus 2018.

Menariknya, terdapat pertumbuhan signifikan pada marketing sales ekpor. Untuk SMGR tanpa TLCC, marketing sales ekspor tumbuh 42,7% menjadi 1,99 juta ton. Sedangkan, untuk marketing sales ekspor TLCC naik 95,4% menjadi 654.878 ton.

Sekretaris Perusahaan SMGR, Agung Wiharto, mengatakan bahwa saat ini untuk industri semen dalam negeri sendiri sedang ada isu berlebih pasokan hingga 40% yang membuat kompetisi dalam negeri menjadi sangat sengit.

“SMGR sendiri membuat beberapa terobosan dan membenahi marketing dan supply chain di kondisi ini dengan mulai fokus untuk masuk ke pasar sekunder yakni ekspor. Ini juga langkah untuk meningkatkan utilisasi pabrik di kondisi sekarang,” ujar Agung, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Minggu (16/9/2018).

Disisi lain, walaupun margin dari ekspor tidak terlalu besar karena harus dibebani ongkos kirim yang jauh namun pasar sekunder ini sangat membantu di kondisi saat ini. Oleh karena itu pertumbuhan ekspor menjadi cukup tinggi.

“Saat ini utilisasi kami sudah 85%, kami harapkan dapat terus meningkat hingga di atas 90%. Untuk ekspor kami menyasar negara yang memang kurang memiliki sumber daya semen sepert Maladewa, Timor Leste dan Australia,” ujar Agung.

Dengan strategi yang sudah dilakukan untuk masuk di pasar sekunder serta mempertahankan pasar dalam negeri, SMGR menargetkan volume penjualan hingga akhir tahun dapat tumbuh  5% hingga 6%. Saat ini SMGR masih memimpin pangsa pasar dalam negeri dengan penguasaan pasar 33,4%.

Sementara itu, SMGR mencatatkan pertumbuhan penjualan semen yang cenderung stagnan (+1%) pada bulan Agustus 2018 menjadi 2,9 ton. Pada Juli Perseroan melakukan penjualan semen sebanyak 2,87 ton.

Menurut paparan publik SMGR, yang dikutip CNBCIndonesia.com, penjualan semen secara domestik turun 2,7% menjadi 2,59 ton dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebanyak 2,66 ton. Sedangkan penjualan ekspor semen Perseroan tumbuh signifikan sebesar 49% dari sebelumnya 205,3 ribu ton menjadi 306,11 ribu ton pada Agustus 2018.

Berkaitan dengan konsumsi pasar, sekitar 69,3% dari penjualan merupakan semen jenis satuan (bag). Mayoritas dari produk tersebut, yakni 90% digunakan untuk keperluan pembangunan rumah.(DD)