Sasar Pasar Milenial, BTN Bidik Perolehan Kredit Baru Sebesar Rp1,5 Triliun

ilustrasi
Direktur Consumer Banking Bank BTN, Budi Satria, saat meluncurkan KPR Gaeesss di Jakarta, Rabu (3/10/2018) | Dok. Bank BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tidak mau ketinggalan untuk merebut ceruk pasar para milenial, dengan merilis program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) anyar bertajuk “KPR Gaeesss!”, pada Rabu (3/10/2018). Dari produk anyarnya ini, BTN menargetkan dapat membukukan kredit baru sebesar Rp1,5 triliun hingga Desember 2018.

Sesuai dengan sasarannya, “KPR Gaeess!” diracik menyesuaikan kebutuhan dan karakter generasi milenial yang ingin mendapatkan hunian murah, baik rumah tapak dan apartemen secara cepat, mudah dan terjangkau.

“Keunggulan utama adalah  Bank BTN memasukkan biaya proses KPR dalam plafon kredit dan nasabah tidak perlu mengendapkan dananya di rekening sementara suku bunga kredit yang kami berikan hanya 8,25% fixed selama 2 tahun,” kata Direktur Consumer Banking Bank BTN, Budi Satria, dalam keterangannya yang dilansir laman Perseroan, Kamis (4/10/2018).

Budi menjelaskan,  para generasi milenial yang berminat membeli rumah impiannya hanya disyaratkan masih berusia diantara 21 hingga 30 tahun, memiliki pendapatan/gaji tetap dan minimal sudah bekerja 1 tahun di perusahaan yang sama dan mendaftarkan aplikasi “KPR Gaeess!” di www.btnproperti.co.id. Lewat portal tersebut, Budi menjanjikan para calon debitur dapat seketika mendapatkan persetujuan ijin prinsip “KPR Gaeess!”.

“Kami menargetkan ‘KPR Gaeesss!’ bisa membukukan kredit baru sebesar Rp1,5 triliun hingga Desember 2018, atau sekitar Rp500 miliar per bulan,” jelas Budi.

Menurut Budi, potensi pasar terbesar untuk pemasaran program “KPR Gaeess!” adalah di kota-kota besar di Indonesia. Alasannya, di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Makassar dihuni oleh masyarakat urban yang didominasi oleh generasi milenial.

Dengan tambahan program “KPR Gaeess!”, Bank BTN optimistis bisa membukukan target pertumbuhan kredit tahun ini diangka 19-20%. Adapun posisi KPR non subsidi (konvensional dan syariah) per Agustus ini adalah sebesar Rp64,1 triliun yang mengalir untuk pembiayaan sekitar 335.169 unit rumah. Dari pencapaian tersebut, sebesar Rp2,3 triliun disalurkan dalam bentuk KPA untuk sekitar 10.494 unit apartemen.

Sementara realisasi KPR Non Subsidi (konvensional) per Agustus 2018 sebesar Rp9,91 triliun, sementara KPA sebesar Rp546 miliar, angka tersebut mendekati target tahun ini yang dipatok Rp18 triliun untuk KPR non Subsidi dan Rp747 miliar untuk KPA.(DD)