Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III, baru saja menggelar rangkaian road show pertemuan bisnis di Mesir pada 7-10 Oktober 2018, yang difasilitasi KBRI Cairo. Holding PTPN III berhasil menjaring sejumlah potensi kontrak perdagangan dengan nilai kontrak sekitar Rp375 miliar per bulan hingga akhir 2018.
Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi, mengaku gembira dengan capaian yang diraih dalam kunjungan delegasi Holding PTPN III selama di Mesir. Sebab, menurutnya, penetrasi pasar yang dilakukan BUMN ke Mesir dan Afrika masih terbilang minim.
“Melihat potensi Mesir dari dekat, kami yakin volume ekspor komoditas yang dimiliki BUMN seperti Holding PTPN III ke Afrika akan meningkat tajam,” urai Dubes Helmy, dalam keterangannya yang dilansir laman KBRI Cairo, Selasa (16/10/2018).
Sementara itu, Direktur Utama Holding PTPN III, Dolly Parlagutan Pulungan, menjelaskan bahwa nilai potensi transaksi tersebut didapat dari hasil penjajakan penjualan komoditas kelapa sawit. Tidak tanggung-tanggung, importir kelapa sawit Mesir United Oil langsung memesan 50 ribu metrik ton setiap bulannya. Dan finalisasi kontrak akan dibahas akhir bulan Oktober ini di Jakarta.
“Perwakilan dari United Oil akan datang ke Jakarta untuk finalisasi sekalian membahas teknis pengiriman,” ujar Dolly.
Dolly menjelaskan, sejumlah perusahaan yang dijajaki selama road show di Mesir, antara lain importir dan pengolah kelapa sawit United Oil, importir kelapa sawit Arma Group, importir bioetanol dan perusahaan obat Pharco Pharmautical, perusahaan ban Alexandria tyre dan importir kopi robusta Al Gharas.
Menurut Dolly, fluktuasi harga kelapa sawit yang di jual akan mengikuti pasar. Saat ini, diperkirakan harga kelapa sawit berkisar US$ 500 per metrik ton. Dengan demikian, nilai total potensi perdagangan kelapa sawit dapat mencapai sekitar US$25 juta per bulan (sekitar Rp375 miliar).
“Kami senang permintaan dari Pasar Mesir cukup tinggi. Sementara ini kami hanya dapat mengalokasikan 50 ribu metrik ton saja perbulan karena ada permintaan lain dari Arab Saudi,” jelas Dolly.
Menurutnya, volume pengiriman kelapa sawit milik Holding PTPN III ke Negeri 1000 Menara ini, akan meningkat pada awal tahun 2019. Per Januari 2019, importir kelapa sawit lainnya, Arma Group, juga memesan 15 ribu metrik ton. Akibatnya, total penjualan kelapa sawit ke Mesir pada tahun 2019 dapat mencapai 65 ribu metrik ton atau sekitar senilai US$32,5 juta (sekitar Rp487,5 miliar). Angka ini belum ditambah dengan rencana penjualan 15 ribu metrik ton minyak goreng ke Mesir senilai kurang lebih US$9 juta (sekitar Rp135 miliar).
“Dari muhibah kerja ke Mesir, nilai perdagangan kelapa sawit dan minyak goreng ke Mesir sudah mencapai Rp600 miliar. Dan itu belum ditambah dengan rencana ekspor kopi, bioethanol, karet dan teh,” kata Dolly.
Dolly mengaku optimistis rencana ekspansi penjualan komoditas ke Pasar Afrika dapat berjalan baik. Apalagi, kata Dolly, Mesir dapat dijadikan hub untuk memasarkan produk ke Afrika.
“Kami berterima kasih dengan fasilitasi KBRI Cairo, terutama dukungan penuh Dubes Helmy, yang telah membantu meyakinkan pengusaha Mesir berbisnis langsung dengan Holding PTPN III,” tandas Dolly.(DD)