Pupuk Indonesia Catat Pencapaian Penjualan Ekspor Sebesar Rp4,55 Trilliun

ilustrasi
Menteri BUMN, Rini Soemarno, bersama Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat (paling kiri), kala meninjau persiapan ekspor 20.000 ton Urea di pelabuhan PT Pupuk Kalimantan Timur, Rabu (19/9/2018) | Dok. Kementerian BUMN

PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat sepanjang Januari-Agustus 2018, telah mencatatkan penjualan ekspor sebesar 1.081.425 ton yang terdiri dari 616.294 ton Urea, 371.841 ton Amoniak dan 93.290 ton NPK atau dengan total senilai Rp4,55 trilliun.

Sebagai produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara, Pupuk Indonesia menguasai pasar pupuk di Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Malaysia, Timor Timor dan Singapore dengan total ekspor sebesar 507.694 ton Urea, 126.170 ton Amoniak, dan 21.301 ton NPK atau senilai Rp2,67 triliun.

Selain Asia Tenggara, wilayah Asia Timur seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan masih menjadi tujuan ekspor tertinggi untuk produk-produk tersebut. Tidak hanya wilayah Asia, namun produk Pupuk Indonesia pun telah masuk ke pasar Jordan, USA, Afrika Selatan, Chile, Puerto Rico, dan Peru.

“Ke depannya, untuk lebih meningkatkan ekspor, Pupuk Indonesia akan memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan melalui berbagai kegiatan promosi tingkat internasional dan juga ikut serta dalam kegiatan misi dagang,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat, dalam keterangannya yang dilansir, Rabu (19/9/2018).

Aas menambahkan, Pupuk Indonesia Grup berkomitmen mendorong ekspor pupuk sebagai upaya perkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pupuk Indonesia memproyeksikan dapat mengekspor pupuk Urea, Amoniak dan NPK hingga akhir 2018 dengan nilai Rp8,31 trilliun.

Aas pun menegaskan bahwa penjualan ekspor tersebut dilakukan setelah mendapatkan izin ekspor dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pupuk sektor subsidi dalam negeri dan stok minimal sesuai ketentuan yang diatur Permendag No.15 tahun 2013.

Selain mendorong ekspor ke pasar internasional, lanjut Aas, Pupuk Indonesia tetap fokus untuk memenuhi kebutuhan stok pupuk nasional dengan menyediakan stok pupuk dengan jumlah dua kali melebihi ketentuan stok yang ditetapkan oleh Pemerintah sehingga cukup untuk musim tanam Oktober-Maret mendatang.

Total stok pupuk hingga 12 September 2018 secara Nasional di Lini III & IV atau di Gudang Kabupaten dan Kios sebesar 1.475.323 ton. Adapun rincian stok Nasional di Lini III & IV ini terdiri dari 519.804 ton Urea, 466.608 ton NPK, 136.580 ton Organik, 182.264 ton SP-36 dan 170.067 ton ZA.

“Dalam menghadapi musim tanam Oktober-Maret mendatang kami sudah menyiapkan stok pupuk di gudang lini II dan III yang jumlahnya melebihi ketentuan pemerintah sehingga aman untuk musim tanam, kami juga mempercepat proses pengiriman dari gudang-gudang ke distributor dan kios sehingga distributor dan pemilik kios dapat segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga pupuk tidak terlambat diterima oleh petani,” tutup Aas.(DD)