PT PAA Adakan Cultural Trip ke Yogyakarta

|

Mendengar kata "Yogyakarta", angan kita segera melayang ke sebuah Daerah Istimewa yang mempunyai beragam keunikan budaya, kuliner, wisata, dan kota tujuan para pelajar untuk menimba ilmu. Tak salah bila pemerintahan setempat membuat tag line “Jogja Istimewa”, karena memang sangat istimewa. Tak salah pula bila salah satu perusahaan BUMN menjadikan kota ini sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan perusahaannya yaitu cultural trip serta menyalurkan dana bina lingkungannya.

Perusahaan ini adalah PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). 27 Februari lalu, dalam rangka Hari Jadinya yang ke-12, PT PPA menggelar Cultural Trip PT PPA 2016 dan menyalurkan dana bina lingkungannya kepada pengelola Candi Plaosan dan sejumlah pegiat Usaha Kecil, dan Menengah (UKM), di kawasan Prambanan, Yogyakarta.

Direktur Utama PPA Saiful H. Manan, di sela kegiatan Cultural Trip PT PPA 2016 tersebut mengatakan, melalui kegiatan Cultural Trip tersebut, PT PPA ingin ikut melestarikan budaya dengan mengelilingi area Candi Prambanan, Candi Plaosan dan Candi Sojiwan. 

“PPA ingin mengingatkan bahwa ada peninggalan-peninggalan budaya yang perlu diketahui, dipahami dan dilestarikan. Sebab sebagai korporasi, PT PPA turut bertanggung jawab melestarikan budaya lokal dan kegiatan ini berkaitan pula dengan core values perusahaan; tidak ada satupun warga, organisasi, apalagi perusahaan sekalipun yang bisa tumbuh menjadi sangat kuat tanpa adanya strong cultural values,” katanya.

Core values PT PPA sendiri, menurut Saiful, adalah stewardship dan entrepreneurship.  Terkait stewardship, Saiful menjelaskan, masyarakat Yogyakarta telah berupaya melestarikan warisan budaya dari para pendahulunya yang secara tidak langsung menumbuhkan ketangguhan bagi masyarakat Yogyakarta sendiri. Dengan berpartisipasi aktif dalam permainan budaya Yogyakarta, insan PT PPA diharapkan akan semakin merasakan arti penting nilai stewardship. 

Sedangkan dari sisi entrepreneurship, lanjutnya, insan PT PPA dapat berinteraksi langsung dengan usaha mikro/UKM di area Candi Plaosan. 

“Kami juga berpartisipasi dalam mengembangkan potensi ekonomi mereka, dengan  menyalurkan bantuan Bina Lingkungan kepada lima pegiat usaha mikro/UKM. Disamping itu, kami juga memberikan bantuan kepada pengelola candi dan ratusan anak usia tingkat sekolah dasar,” katanya. 
Adapun alasan dipilihnya Yogya dan Jawa Tengah sebagai tempat Cultural Trip, menurut Anggota Dewan Komisaris PT PPA, Hendrika Nora Sinaga, karena Yogya adalah pusat kebudayaan Jawa yang menjadi salah satu kiblat budaya Nusantara.

"Yogya itu sangat banyak peninggalan, bahkan sudah ada yang tercatat sebagai warisan budaya dunia," paparnya.
Oleh sebab itu, dengan diadakan acara Cultural Trip, insan PT PPA berharap dapat menyerap nilai-nilai budaya yang ada. Sehingga setiap insan PT PPA dapat meneladani nilai luhur budaya bangsa.

Kegiatan inti dari Cultural Trip PT PPA 2016 itu sendiri antara lain pengenalan aksara Jawa, macapatan (tembang tradisional Jawa), dhingklik oglak aglik (permainan tradisional), hingga merangkai Wayang. Ada juga yang melajar menari Jawa dan mewiru (teknik melipat-lipat pinggiran kain jarik ).
 
Dalam kegiatan bina lingkungan yang menjadi satu dari rangkaian acara, perusahaan yang kerap disebut “dokter BUMN” ini memberikan bantuan ke sejumlah UKM yang diserahkan secara langsung oleh Saiful H. Manan, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K. Ro dan Anggota Dewan Komisaris PT PPA Taufik Sukasah.

Di antara yang mendapat bantuan yakni pengelola Candi Plaosan mendapatkan bantuan kompresor. Ibu Narsih, pegiat UKM Emping, mendapatkan bantuan anglo dan bahan bakar briket. Ibu Umi, pegiat UKM Tempe mendapatkan bantuan alat penggiling kedelai. Pak Tular, Pak Rejo, dan Pak Ben menerima bantuan alat pencetak tahu.

"Kegiatan penyaluran bantuan bina lingkungan ini merupakan bentuk pengejawantahan kewajiban PT PPA sebagai BUMN kepada masyarakat," kata Saiful.