Perkembangan e-commerce yang melesat dalam lima tahun belakangan ini mulai ditangkap oleh PT Pos Indonesia sebagai peluang untuk menggarap bisnis pengiriman paket dan logistik. Untuk itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang layanan pos ini mulai merencanakan menambah kapasitas gudang sebagai tempat penyimpanan.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setijono menyebutkan, untuk mengembangkan bisnis logistik ini perlu melakukan beberapa penambahan infrastruktur salah satunya yaitu menambah kapasitas gudang sebagai tempat penyimpanan.
Menurutnya, saat ini perseroan baru memiliki sekitar 30.000 m2 luas gudang penyimpanan untuk melayani 250 juta penduduk di seluruh Indonesia. "Kapasitas ini masih kurang, idealnya kita memiliki 500 ribu m2 atau 50 hektar di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan dapat diwujudkan dalam 3-4 tahun ke depan," ujar Gilarsi, di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Untuk mencapai target tersebut, Pos Indonesia membutuhkan modal antara US$ 250 juta hingga US$ 300 juta. Dirinya pun mengharapkan adanya sinergi BUMN, untuk menggarap pembangunan gudang simpan serta penambahan luasan area.
"Kami usahakan bagaimana bisa survive dengan memanfaatkan sinergi, seperti dengan Garuda Indonesia, KAI, Pelindo, Pelni, Angkasa Pura, Bulog dan Telkom misalnya," tuturnya.
(AR)