PLN Targetkan 5 Tahun Tersedia 109 Pembangkit Listrik

listrik
Ilustrasi pembangkit listrik |

PT PLN (Persero) umumkan rencananya untuk menyelesaikan pembangunan 109 pembangkit pada 2019 nanti. Hal ini dilakukannya guna mendorong percepatan program 35.000 Mega Watt (MW) yang telah menjadi target perseroan bersama pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi.

Disampaikan Manajer Senior Public Relations PLN, Agung Murdifi, dari 109 pembangkit tersebut akan terdiri dari 35 proyek dikerjakan PLN dengan total kapasitas 10.681 MW dan 74 proyek oleh swasta/Independent Power Producer (IPP) dengan total kapasitas 25.904 MW.

"Untuk tahap perencanaan, di kuartal pertama 2016 sudah sebanyak 12.226,8 MW atau 34,4% yang akan dibangun dari total target 35.000 MW. Lalu, sebanyak 8.377,7 MW atau 23,6% sedang dalam tahap pengadaan," ujar Agung, dalam keterangan resminya, Minggu (8/5/2016).

Selain itu, PLN juga tengah melakukan kontrak jual beli/Power Purchase Agreement (PPA) sebesar 10.941 MW atau 30,8% dari total rencana.

Sementara, di kuartal pertama ini pula, PLN telah mencatatkan sekitar 3.682 MW atau 10,9% dari target 35.000 MW sedang dalam tahap konstruksi. Di mana 397 MW pembangkit telah berhasil beroperasi dan masuk sistem kelistrikan. Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo yang telah mampu beroperasi maksimal dan mengatasi defisit listrik di Gorontalo.

Lebih rinci disebutkan, pada 2015, hanya satu pembangkit listrik program 35.000 MW dengan kapasitas 3 MW yang dioperasikan. Di 2016, pembangkit yang beroperasi meningkat menjadi 38 pembangkit listrik dengan total kapasitas 2.414,50 MW, pada 2017 meningkat lagi menjadi 106 pembangkit listrik dengan total kapasitas 5.576,9 MW, dan 2018, ada 86 pembangkit listrik dengan total kapasitas 8.446,9 MW.

Lalu, pada 2019, ada 80 pembangkit listrik dengan total kapasitas 19.117,4 MW atau bisa dibilang ini merupakan kapasitas terbanyak yang akan dioperasikan.

Diakui Agung, pembangunan pembangkit listrik memaang membutuhkan waktu yang lama. Pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap, sebagai contoh, memakan waktu sekitar 36-48 bulan hanya untuk membangun konstruksinya. “Meski membutuhkan waktu lama, kami akan bekerja keras untuk memenuhi target agar setiap tahun ada pembangkit yang sudah beroperasi,” tandasnya.

 

(AR)