PLN Bakal Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Sebesar Rp1,06 Triliun

ilustrasi
Salah satu upaya PLN dalam melistriki Indonesia | Dok. PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, berencana untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan III/Tahap II/2018 dan sukuk ijarah berkelanjutan III/tahap II/2018 dengan nilai nominal Rp1,05 triliun. Untuk Obligasi akan diterbitkan dalam jumlah nominal sebesar Rp832 miliar sementara sukuk ijarah sebesar Rp224 miliar.

Berdasarkan keterbukan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dilansir Kontan.co.id, Kamis (27/9/2018), PLN bakal membagi penerbitan surat utang-nya tersebut ke dalam lima seri. Seri A dengan jumlah pokok Rp210 miliar memiliki tenor lima tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 8,65%.

Seri B dengan jumlah pokok Rp483 miliar memiliki tenor dan tingkat bunga tetap 9%. Seri C terbit dengan jumlah pokok Rp78 miliar bertenor 10 tahun dengan tingkat bunga 9,1%.

Sementara, Seri D bernilai Rp15 miliar dengan tenor 15 tahun mematok kupon sebesar 9,3%. Seri E dengan jumlah pokok Rp46 miliar bertenor 20 tahun mematok kupon 9,65%.

Selain itu, PLN juga berencana menerbitkan sukuk ijarah korporasi dengan nama Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap II Tahun 2018 dengan jumlah Rp224 miliar. Sukuk ijarah tersebut akan terbit dalam empat seri dengan masing-masing tenor bervariasi mulai dari lima tahun hingga dua puluh tahun.

Seperti dikutip CNBCIndonesia.com, Kamis (27/9/2018), jumlah penerbitan obligasi dan sukuk ijarah ini lebih rendah daripada target Perseroan yakni sebesar Rp 2,5 triliun. Kedua efek bersifat utang tersebut, ditawarkan kepada calon investor sejak 30 Agustus hingga 13 September, dengan target awal Rp2,5 triliun. Jumlah itu terdiri dari penerbitan Rp1,5 triliun obligasi konvensional dan Rp1 triliun sukuk ijarah.

Bertindak sebagai penjamin emisi penerbitan obligasi dan sukuk itu adalah PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM).

Rencananya, kedua efek bersifat utang ini akan dicatatkan di papan bursa pada 11 Oktober dan pembayaran kupon/imbalan ijarah pertama akan dibayarkan pada 10 Januari 2019.(DD)