Kunjungan Rosneft beberapa waktu lalu untuk mempresentasikan perusahaan minyaknya ke pemerintah Indonesia tampaknya telah mencuri perhatian para pengambil keputusan proyek pembangunan kilang baru di Tuban, Jawa Timur. Hal ini terlihat dengan adanya lawatan PT Pertamina bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke kilang Tuapse yang dikelola oleh Rosneft di Rusia.
Menteri BUMN, Rini Soemarno bersama Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto dan Direktur Pengolahan Pertamina, Rahmad Hardadi dalam kunjungan ke Rusia pada Kamis (19/5/2016), menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, merupakan bagian dari pengembangan rencana kerja sama Indonesia dan Rusia untuk pembangunan kilang Tuban.
"Kunjungan ini merupakan bagian dari pengembangan rencana kerja sama Indonesia dan Rusia, khususnya antara Pertamina dan Rosneft di sektor migas," kata Wianda, dalam keterangan resminya, Kamis (19/5/2016).
Di kesempatan ini, delegasi Indonesia langsung ditemani oleh Chairman of the Management Board Rosneft, Igor Sechin, untuk melihat Kilang Tuapse yang memiliki kapasitas 240.000 barel per hari dengan produk berstandard Euro 4 dan Euro 5.
Selain itu, Menteri BUMN, Dirut Pertamina, Direktur Pengolahan Pertamina juga berkunjung ke fasilitas terminal BBM bawah laut di Tuapse yang memiliki kapasitas transhipment sekitar 17 juta ton BBM per tahun.
Sementara itu Direktur Utama Pertamina, Dwi Soejipto mengungkapkan, Rosneft salah satu partner yang masuk dalam kualifikasi partner yang sedang dicari oleh Pertamina untuk pembangunan kilang Tuban selain dari Saudi Aramco yang sebelumnya digadang-gadang menjadi kandidat kuat.
Selain melakukan kerja sama di sektor pengolahan migas, rencananya Pertamina juga berkeinginan investasi beberapa blok migas di Rusia.
(AR)