PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) meraih fasilitas Stand By Letter of Credit (SBLC) dengan total nilai mencapai US$200 juta yang merupakan persetujuan awal dari rencana sampai dengan US$400 juta. Fasilitas kredit tersebut diberikan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Dengan dukungan fasilitas SBLC ini, Garuda Indonesia dapat melakukan replacement dana maintenance reserve yang mengendap pada lessor, sehingga dana mengendap tersebut dapat diminimalisir dan diutilisasi untuk mendukung kebutuhan operasional Perseroan tanpa adanya peningkatan beban utang, dengan demikian, arus kas Perseroan akan menjadi lebih baik.
Penandatanganan komitmen kerjasama strategis tersebut dilaksanakan oleh Direktur Keuangan & Manajemen Resiko Garuda Indonesia, Fuad Rizal, bersama-sama dengan Direktur Corporate Banking Bank BNI, Putrama Wahju Setyawan, yang turut disaksikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, di Bali, Kamis, 11 Oktober 2018.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, menyambut baik komitmen strategis berkelanjutan yang dilaksanakan bersama Bank BNI tersebut. Garuda dan BNI selama ini telah memiliki sejarah hubungan kerjasama yang sangat baik, di mana sebelumnya keduanya pernah melaksanakan berbagai kerjasama strategis dalam aspek keuangan maupun komersial.
“Upaya Garuda untuk dapat terus bersaing di industri penerbangan yang kompleks dan dinamis ini, tentu tidak dapat dilepaskan dari dukungan dan kepercayaan para stakeholders, khususnya dari Pemerintah maupun para mitra usaha bank sesama BUMN, dalam hal ini Bank BNI sebagai mitra kerjasama strategis Garuda Indonesia,” jelas Ari, dalam keterangan tertulisnya yang dilansir, Sabtu (13/1/2018).
Ari mengungkapkan, Garuda dan BNI berkomitmen untuk menjalin kerjasama berkelanjutan pada berbagai pilar sektor pengembangan usaha, salah satunya pada sektor keuangan melalui pemberian dukungan fasilitas SBLC.
“Adapun fasilitas SBLC ini akan sangat membantu kami dalam pengelolaan dana maintenance reserve terkait kegiatan sewa pesawat dengan lessor yang merupakan langkah penting Perseroan untuk terus berekspansi,” ujar Ari.
Di samping itu, lanjut Ari, kerjasama ini juga memiliki value tersendiri bagi kedua BUMN ini, dengan semangat bersama sinergi BUMN dalam memperkuat rupiah di tengah kondisi shortage supply dollar.
“Melalui kerjasama ini, Garuda Indonesia dan BNI berkomitmen untuk berkontribusi terhadap upaya perbaikan dan penguatan nilai tukar rupiah melalui peningkatan pemasukan devisa dalam kerja sama SBLC ini,” ungkap Ari.
Ari menambahkan, berbagai kerjasama yang Garuda Indonesia laksanakan ini merupakan perwujudan implementasi visi sinergi BUMN, sekaligus menunjukan kepercayaan stakeholders dalam mendukung program perbaikan dan pengembangan bisnis yang dilaksanakan Garuda Indonesia sejalan dengan strategi jangka pendek “Quick Wins” yang akan Garuda Indonesia laksanakan dalam beberapa waktu ke depan.
“Sebagai bagian dari upaya akselerasi bisnis yang dilaksanakan Perseroan, Garuda Indonesia telah menyusun pembaharuan strategi bisnis jangka pendek bertajuk ‘Quick Wins Garuda Indonesia’ yang memfokuskan pengembangan lini bisnis pada tiga hal, yaitu Corporate Culture transformation, Enhancement Revenue, serta redefine cost structure based on shared service organization,” tandas Ari.(DD).