Per September, Waskita Beton Precast Bukukan Raihan Kontrak Baru Sebesar Rp4,3 Triliun

ilustrasi
Waskita Beton Precast dalam sebuah pameran, baru-baru ini | Dok. Waskita Beton Precast

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil membukukan raihan kontrak baru per September 2018, yakni sebesar Rp4,3 triliun. Perseroan pun masih mengejar sejumlah kontrak baru untuk mencapai target realisasi 2018 sejalan dengan realisasi yang baru mencapai 51,80% per September tersebut.

Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast, Ratna Ningrum, mengungkapkan Perseroan berhasil menambah sejumlah kontrak baru pada kuartal III/2018. Pekerjaan tersebut antara lain proyek PT Pertamina (Persero) Balikpapan, Addendum pryek Bocimi, proyek Cibitung - Cilincing, dan proyek Cimanggis - Cibitung.

“Kontrak baru Rp4,3 triliun per September 2018,” ujar Ratna, dalam keterangannya yang dilansir Bisnis.com, Rabu (3/10/2018).

Ratna mengatakan, Perseroan masih membidik proyek-proyek lain untuk mengerek realisasi kontrak baru. Apalagi, beberapa pekerjaan telah jelas teridentifikasi. “Kami optimistis akan mendapatkan (tambahan) nilai kontrak baru sekitar Rp2 triliun,” imbuhnya.

Dengan realisasi kontrak baru per September 2018, Perseroan telah merealisasikan 51,80% dari target yang dibidik pada 2018. Total kontrak baru yang diincar Perseroan adalah mencapai Rp8,3 triliun pada tahun ini.

Di sisi lain, Ratna menyebut bahwa pembayaran termin yang diterima WSBP mencapai Rp7,15 triliun hingga September 2018. Jumlah itu berasal dari proyek-proyek di antaranya tol Solo - Kertosono, tol Krian – Legundi – Bunder - Manyar, tol Pemalang Batang, tol Terbanggi Besar Pematang - Panggang, dan tol Batang - Semarang.

Sampai akhir 2018, dia memproyeksikan masih akan menerima pembayaran termin dari proyek turn key tol Bekasi – Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) Rp9 triliun. Selain turn key, WSBP juga akan mendapatkan pembayaran proyek non turn key.

“Kami berupaya untuk melakukan percepatan pembayaran atas proyek turn key tol Cimanggis - Cibitung dan tol Legundi - Bunder,” jelas Ratna.

Sebelumnya, seperti dalam keterangan yang dialansir dari laman Perseroan, Rabu (3/10/2018), WSBP berhasil membukukan penerimaan termin sebesar Rp6,55 triliun per Agustus 2018. Angka ini naik sebesar 364% dibanding penerimaan termin pada periode yang sama di tahun 2017 sebesar Rp1,41 triliun.

Dengan kinerja yang positif ini, Perseroan pun sudah memiliki strategi untuk memacu pertumbuhan, yaitu dengan melakukan diversifikasi produk ke lini bisnis pada proyek jalan dan jembatan, kereta api, residensial, dan energi. Kedua, WSBP melakukan ekspansi supply chain dengan mengakuisisi quarry, transporter, dan besi/baja masih dalam tahap feasibility study.

Tidak hanya itu, guna mendukung komitmen untuk menciptakan inovasi produk dan meningkatkan kualitas produk, WSBP membangun sebuah pusat laboratorium/lab di Karawang yang terdiri dari 3 lantai dengan luas total 1,1 ha dan luas bangunan 2.261 m2.

Pembangunan lab ini merupakan langkah WSBP untuk semakin melengkapi lab-lab yang sudah dimiliki sebelumnya di setiap Plant. Lab ini diperuntukkan untuk kegiatan penelitian guna menunjang lahirnya produk dan inovasi agar dapat terus melaksanakan pembangunan proyek-proyek secara lebih maksimal.(DD)