PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melaporkan keberhasilannya dalam menyalurkan kredit ke sektor kemaritiman sebesar Rp 10,58 triliun hingga April 2016 lalu. Angka ini mengalami pertumbuhan, di mana penyaluran kredit pada sektor yang sama pada akhir tahun 2015 tercatat hanya Rp 10,38 triliun.
Disampaikan Wakil Direktur Utama BNI, Suprajarto, sektor kemaritiman yang dimaksud meliputi, budidaya penangkapan perikanan, industri pengolahan perikanan, serta perdagangan hasil perikanan atau dikelompokkan menjadi sub sektor kelautan dan perikanan.
"Ketiga sektor tersebut menjadi target dari program Jaring (jangkau, sinergi, dan Guideline) yang saat ini sedang kami sosialisasikan bersama OJK dan pemerintah dalam upaya memberi kemudahan bagi nelayan maupun pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan untuk mendapatkan modal," ujar Suprajarto, di selas-sela sosialisasi program Jaring di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2016).
Lalu dijelaskannya, peningkatan penyaluran kredit tersebut banyak dimanfaatkan untuk membiayai berbagai macam kebutuhan nelayan, mulai dari cold storage hingga pembiayaan pembuatan kapal. "Sektor yang dibiayai adalah yang berkaitan cold storage, itu ada di Belitung, Manado, hingga Bali. Secara tradisional misal pembuatan ikan asin dan ikan teri. Ada juga pembiayaan pembuatan kapal itu lebih dari Rp 25 miliar untuk satu debitur di Pati," lanjutnya.
Khusus untuk subsektor kelautan dan perikanan, disebutkan, portfolio BNI pada akhir Desember 2015 mencapai Rp 1,40 triliun. Angka tersebut kemudian meningkat menjadi Rp 1,50 triliun pada akhir April 2016, termasuk di dalamnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sementara akumulasi dari tahun 2007 hingga 30 April 2016, jumlah debitur yang mendapatkan fasilitas pembiayaan KUR di sektor kelautan dan perikanan mencapai 5.205 UMKM dengan total penyaluran sebesar Rp 534,5 miliar. "Sekitar Rp 50,8 miliar di antaranya tersalurkan selama periode Januari-April 2016 kepada 233 UMKM," sambungnya.
Perlu diketahui, kegiatan sosialisasi Jaring di Demak ini merupakan kegiatan keempat setelah dilakukan di Takalar-Sulawesi Selatan, Pantai Sendangbiru Malang-Jawa Timur, serta Bengkalis-Riau.
Dikesempatan ini hadir pula, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Direktur Jenderal Budidaya Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Narmoko Prasmadji, serta Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko.
(AR)