PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berhasil membukukan penjualan sebanyak 330 ribu ton semen pada awal kuartal 2016 ini. Perseron menyatakan, angka tersebut tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama PT Semen Baturaja, Pamudji Rahardjo mengatakan, faktor pendorong utama kenaikan penjualan ini karena adanya pembangunan proyek kereta ringan (light rail transit) di Palembang, Sumatera Selatan.
"Proyek ini dibangun untuk menunjang penyelenggaraan Asian Games di provinsi tersebut pada 2018. Proyek sudah mulai jalan, tapi belum optimal. Mungkin nanti di semester II baru mulai kencang," ujar Pamudji, di Jakarta, Senen (11/4/2016).
Semen Baturaja menargetkan volume penjualan pada tahun ini naik 13,8% menjadi 1,75 juta ton dari sebelumnya 1,54 juta ton. Pertumbuhan tersebut diharapkan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,69 triliun atau meningkat 16% dibanding tahun lalu, yang sekitar Rp 1,46 triliun.
Sementara Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja, Zulfikri Subli menyatakan, pihaknya tengah melakukan kerjasama dengan PT Kereta Api Logistik untuk memenuhi tingginya permintaan semen, khususnya di Sumatera bagian selatan.
"Pembangunan di Sumatera bagian selatan semakin menggeliat menjelang diadakannya Asian Games 2018. Untuk itu, kerjasama dengan KAL akan mampu meningkatkan kapasitas angkutan semen 800 ton per hari dari sebelumnya 280 ton," papar Zulfikri.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso sebelumnya memperkirakan pertumbuhan industri semen pada tahun ini sebesar 5%. Proyeksi itu lebih tinggi dibanding pada tahun lalu yang hanya naik 2%. Optimisme itu didasari meningkatnya anggaran infrastruktur pada tahun ini sebesar 20% ketimbang tahun lalu, yang senilai Rp 280 triliun.
Pada tahun lalu, Semen Baturaja membukukan kinerja positif. Laba perseroan naik 5,4% menjadi Rp 354,18 miliar. Perolehan ini lebih baik dibanding perusahaan semen pelat merah lain, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yang mencatatkan penurunan laba 18,67% menjadi Rp 4,52 triliun dari sebelumnya Rp 5,55 triliun.
(AR)