Pelindo III Lengkapi Komposisi Direksi Perkuat Pertumbuhan Laba yang Telah Mencapai 39%

ilustrasi
Doso Agung (kiri), Ditektur Utama Pelindo III yang baru dan Ari Akshara (kanan) Direktur Utama Pelindo III sebelumnya | Dok. Kementerian BUMN

Komposisi Direksi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, kembali komplit, dengan diangkatnya Doso Agung untuk mengisi posisi Direktur Utama, menggantikan I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra (Ari Akshara) yang menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Doso resmi diangkat melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Kamis (20/9/2018). Penyerahan Surat Keputusan Menteri BUMN untuk penetapan tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah selaku pelaksana tugas Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP). Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan pihak Kementerian BUMN melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/9/2018).

Doso memiliki tugas untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja positif yang telah ditorehkan oleh Ari Akshara, sebelumnya. Di mana dengan kepemimpinan Ari, Pelindo III tercatat berhasil membukukan laba sebesar Rp1,97 triliun di tengah kondisi tekanan nilai tukar rupiah yang mengalami penurunan terhadap dolar Amerika Serikat serta harga minyak dunia yang tinggi, hingga per Agustus ini.

Pada periode tersebut, bongkar muat general cargo Pelindo III juga tercatat mengalami peningkatan hingga mencapai 28 persen di mana per Agustus tahun ini sudah mencapai 2 juta meter kubik, sementara tahun lalu di angka 1,5 juta meter kubik. Dari sisi tonase pun meningkat dari 29 juta ton ke 32 juta ton.

Sementara itu, arus peti kemas meningkat 7 persen dari tahun 2017 dengan jumlah 3,4 juta TEUs karena adanya peningkatan arus peti kemas domestik di Terminal Berlian dan Terminal Teluk Lamong.

Peningkatan kinerja operasional tersebut meningkatkan kinerja keuangan Perseroan. Seperti pada sisi pendapatan dari layanan peti kemas meningkat sebesar 14 persen dan pada layanan general cargo dibanding tahun sebelumnya (per Agustus 2017) meningkat hingga 27 persen.

Walaupun kondisi tekanan nilai tukar rupiah yang mengalami penurunan terhadap dolar Amerika Serikat serta harga minyak dunia yang tinggi, hingga per Agustus ini Pelindo III masih berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp1,97 triliun. Angka tersebut meningkat 39 persen dari jangka waktu yang sama tahun lalu (year on year) yang sebesar Rp1,41 triliun.

Kinerja keuangan yang meningkat ini, juga dipengaruhi oleh kinerja anak usaha yang semakin membaik, serta upaya diversifikasi usaha dan inovasi yang terus dikembangkan oleh Pelindo III yang mulai berjalan dengan baik.(DD)