Optimis Tumbuh 10%, BRI Bakal Bukukan Laba Bersih Rp31,94 Triliun Tahun Ini

ilustrasi
Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo | Dok. Bank BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) optimistis bakal meraih pertumbuhan laba bersih di atas 10% atau dua digit. Pada kinerja 2018, Perseroan optimis bakal meriah pertumbuhan double digit yang ditopang oleh pertumbuhan kredit sekitar 14%.

“Kami kan belum setahun selesai nanti kan di audit. Awal tahun kami bilang bisalah tumbuh double digit. Tapi sekarang belum selesai belum di audit,” ujar Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo, dalam keterangannya yang dilansir dari CNBCIndonesia.com, Minggu (9/12/2018).

Dengan proyeksi tersebut, maka diperkirakan laba bersih BRI pada 2018 sedikitnya Rp31,94 triliun atau tumbuh 10% dibandingkan dengan setahun lalu Rp29,04 triliun. Haru pun optimistis pertumbuhan kredit BRI pada 2018 dapat mencapai 14%.

BRI meraih laba bersih Rp23,5 triliun pada kuartal III, tumbuh 14,6% sebesar Rp20,5 triliun. Hingga kuartal III/2018, BRI mencatatkan pertumbuhan kredit 16,5% menjadi Rp808,9 triliun.

Bila pertumbuhan laba 2018 sejalan kinerja kuartal III/2018, maka pencapaian laba BRI bisa lebih tinggi lagi. Sementara hingga kuartal III, dana pihak ketiga BRI tumbuh 13,3% menjadi Rp872,7 triliun. Pada kuartal III/2018, NPL BRI 2,5% di bawah NPL industri yang mencapai 2,7%. Sementara dari sisi aset, tercatat tumbuh 13,9% menjadi Rp1.183,4 triliun.

Sementara terkait dengan likuiditas perbankan yang ketat, Haru mengungkapkan BRI tidak memiliki masalah likuiditas. Hingga akhir tahun ini posisi loan to deposit ratio (LDR) BRI diperkirakan berada di angka 90%. Ada sejumlah strategi yang disiapkan BRI untuk meningkatkan likuiditas yang ditargetkan di kisaran 88% -90% pada 2019.

“Opsi pertama menerbitkan obligasi. Opsi lainnya yaitu mengumpulkan uang melalui transaksi uang elektronik. Bank BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) 4 diberikan eksklusivitas untuk mengelola e-money yang dikeluarkan oleh issuer yang lain,” terang Haru, seperti dikutip dari Katadata.co.id, Minggu (9/12/2018).

BRI pun terus mengembangkan bisnisnya dengan fokus melayani nasabah di sektor mikro melalui layanan BRIlink miliknya. Menurut Haru, segmen ini masih memiliki peluang yang cukup besar karena masih ada sekitar 40 juta orang yang belum terjamah oleh inklusi keuangan.(DD)